YOGYAKARTA – Pemimpin ataupun Supervisor tidak sekedar mengeluarkan kebijakan atau aturan yang sesuai prosedur. Lebih dari itu, ia harus mampu berinteraksi dan memberikan respek pada bawahan. Pasalnys, supevisor adalah atasan yang berinteraksi langsung dengan individu yang jadi bawahannya. Hal itu mengemuka dari hasil penelitian yang dipaparkan Mahasiswa S3 FEB UGM, Ratno Purnomo, SE., M.Si., pada 399 karyawan di empat organisasi publik.
Meski pemilihan supervisor pada organisasi publik berbeda dengan model pemilihan yang ada di organisasi modern, namun pemilihan supervisor tetap mengedepankan kepercayaan dari bawahan. “Kepercayaan bawahan pada atasan, berarti atasan dianggap memiliki integritas dan memiliki kemampuan melaksanakan peran dan tanggung jawab pada pekerjaan yang diembannya,” kata Ratno Purnomo pada ujian terbuka promosi doktor di FEB UGM, Senin (12/5).
Kepercayaan bawahan pada atasan, kata Purnomo, ditunjukkan dengan sikap bawahan yang selalu mencurahkan ide, gagasan dan pikirannya untuk diberikan pada kemajuan organisasi. “Bawahan makin tidak ragu pada atasan dan organisasi sebagai tempat mereka bekerja,” ujar dosen Jurusan Manajemen, FEB Unsoed, Puwokerto.
Namun begitu, atasan harus mampu mengupayakan iklim keadilan di sebuah organisasi dan selalu mampu berinteraksi, dengan begitu kepercyaan pada organisasi tersebut makin bertambah. Menurut Purnomo, semakin ketat prosedur yang dijalankan sebuah organisasi dan makin banyak pemangku kepentingan yang dilibatkan maka organisasi tersebut makin dipercaya oleh publik. “Semakin ketat prosedur maka kepercayaan publik pada organisasi makin tinggi,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)