Untuk mendapatkan prestasi akademik yang tinggi, diperlukan rasa suka terlebih dahulu pada apa yang akan dilakukan. Sebab jika sudah menyukainya, akan timbul usaha dengan sendirinya untuk mencapai tujuan tersebut. Penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa secara tidak langsung dapat menjadi sumber dukungan sosial kedua.
Demikian dikatakan Mahargyantari Purwani Dewi saat menjalani ujian terbuka Program Doktor UGM Bidang Ilmu Psikologi, Senin (19/5). Mempertahankan desertasi “Peran Faktor Psikososial Terhadap Prestasi Akademik pada Mahasiswa”, ia mengungkapkan dengan fasilitas blog memungkinkan mahasiswa untuk dapat berinteraksi dengan dosen dan teman-temannya melalui media internet. Interaksi dapat terjadi dalam berbagai hal, seperti bertanya seputar kuliah ataupun saling memberi pendapat.
“Mahasiswa merasa dengan menuliskan sesuatu dalam blognya dapat mengurangi tekanan-tekanan yang ia rasakan. Dengan demikian secara tidak disadari pertemuan mahasiswa dengan dosen serta teman-teman melalui bantuan media teknologi informasi dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa dan kesiapannya untuk belajar di kelas,” ujar Margyantari, dosen Universitas Gunadarma, Depok.
Melibatkan 368 mahasiswa dan menggunakan alat ukur berukuran skala, yaitu skala dukungan orangtua, skala minat ekstrakurikuler, skala efikasi diri akademik, skala motivasi belajar dan prestasi akademik yang diperoleh melalui data Indek Prestasi Komulatif (IPK) semester tujuh dan dengan path analysis sebagai analisis, penelitian Mahargyantari menyimpulkan model pengaruh dukungan orang tua terhadap prestasi akademik memiliki goodnes of fit yang baik. Dukungan orang tua tidak berpengaruh langsung terhadap prestasi akademik mahasiswa.
“Ada pengaruh tidak langsung dukungan orang tua terhadap prestasi akademik mahasiswa melalui minat ekstrakurikuler. Demikian pula ada pengaruh tidak langsung dukungan orang tua terhadap prestasi akademik mahasiswa melalui efikasi diri akademik, dan tidak ada pengaruh tidak langsung dukungan orang tua terhadap prestasi akademik mahasiswa melalui motivasi belajar”, katanya.
Oleh karena itu, kata Mahargyantari, pemberian dukungan dari orang tua pada anak yang telah menginjak bangku perkuliahan masih tetap dibutuhkan untuk pencapaian prestasi akademik pada mahasiswa. Pemberian dukungan tersebut, tidak sebatas pada kegiatan akademik namun juga pemberian dukungan terkait kegiatan nonakademik yang sifatnya positif.
“Mahasiswa dapat mengikuti ekstrakurikuler baik yang dilaksanakan di dalam kampus maupun di luar kampus karena memberikan manfaar yang positif,” papar Mahargyanti. (Humas UGM/ Agung).