Permintaan konsumsi melon setiap tahun selalu meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk sehingga kebutuhan akan melon juga semakin meningkat. Produksi melon di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 125.474 ton. Mengingat nilai ekonominya yang tinggi, petani Indonesia telah melakukan budidaya melon di berbagai daerah. Namun, untuk memperoleh benih melon tersebut, petani masih mendapatkannya dari benih impor dengan harga yang relatif mahal.
“Sampai dengan saat ini, jumlah impor benih melon di Indonesia masih sangat tinggi,” tutur peneliti melon dari Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc., Senin (2/6).
Budi menjelaskan sejak tahun 1997 Fakutas Biologi telah melakukan riset pengembangan kultivar melon unggulan dan salah satunya telah dihasilkan melon kultivar Melodi Gama (MG) 3 . Melon kultivar MG 3 merupakan melon kultivar unggulan hasil perakitan Laboratorium Genetika Fakultas Biologi UGM. Melon kultivar MG 3 memiliki rasa yang manis, daging buah berwarna orange, aroma yang harum, dan tahan terhadap serangan penyakit jamur tepung (Powdery Mildew). Selain itu melon kultivar MG 3 juga memiliki keunggulan tahan terhadap cuaca ekstrim.
“Kultivar MG 3 lebih ramah lingkungan karena ketahanan terhadap penyakit jamur tepung dapat meminimalkan penggunaan fungisida. Minggu lalu kita sudah melakukan panen raya melon kultivar Melodi Gama 3 di Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian UGM (KP4 UGM),” katanya.
Pelaksanaan riset yang didanai oleh Hibah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ini dilaksanakan selama 3 tahun (2012-2014) meliputi perakitan melon, karakerisasi fenotip dan molekuler melon, uji multilokasi dan multimusim serta deteksi gen ketahanan terhadap penyakit.
Budi Daryono mengatakan bahwa Indonesia pada tahun 2011 telah mengimpor benih melon sebesar 3.912 ton dan jumlah meningkat mencapai 5.217 ton di tahun 2012. Dengan demikian kultivar MG 3 ini diciptakan sebagai usaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap benih melon impor. Hasil dari riset ini diharapkan mampu menghasilkan melon yang berkualitas, yang dapat dikembangkan menjadi melon unggulan nasional serta sebagai produksi benih melon nasional.
“Harapannya nanti pemerintah mampu mendukung impementasi penggunaan benih-benih unggul hasil karya anak bangsa sendiri,” pungkasnya. (Humas UGM/Satria)