Kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap kualitas laba perusahaan keluarga. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya akrual diskresioner yang mencerminkan pengelolaan laba oportunis pada perusahan-perusahaan keluarga.
“Justru sebaliknya, dalam perusahaan keluarga ini terdapat akrual innate,” kata Wuryan Andayani, S.E., M.Si., Akt., saat ujian terbuka program doktor, Senin sore (22/9) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya ini menyampaikan bahwa kepemilikan keluarga juga terbukti membawa pengaruh positif terhadap pengelolaan laba yang disebabkan oleh model lingkungan bisnis dan lingkungan operasi perusahaan. Adapun model bisnis dan lingkungan operasi perusahaan yang memicu terjadinya pengelolaan laba adalah ukuran perusahaan, standar deviasi arus kas, standar deviasi pendapatan, serta lama siklus operasi.
Dari penelitian yang dilakukan di enam perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 sampai 2010 diketahui pula kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hal itu menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Tak hanya itu, pelibatan anggota keluarga dalam manajemen perusahaan keluarga juga berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
“Ini memperlihatkan bahwa perusahaan keluarg abisa menyelaraskan kepentingan dengan berbagai pihak sehingga berpengaruh positif meningkatkan kinerja perusahaan,” jelas wanita kelahiran Surabaya, 29 Oktober 1968 ini.
Dalam disertasi berjudul “Pengaruh Kepemilikan Keluarga Terrhadap Pengelolaan Laba dan Kinerja Perusahaan: Ditinjau dari Teori Stewardship” Wuryan menuturkan bahwa leverage , ukuran perusahaan, dan umur perusahaan mempengaruhi kinerja dan nilai perusahaan. (Humas UGM/Ika)