YOGYAKARTA – Musisi Marcell Siahaan berkolaborasi dengan Gadjah Mada Chamber Orchestra (GMCO) UGM dalam pentas grand concert Fenomenal Hits di Grha Sabha Pramana UGM, Jumat (31/10) malam. Konser orkestra keempat GMCO kali ini, Marcell membawakan 3 buah lagu dari 13 repertoar yang disuguhkan oleh grup orkestra mahasiswa UGM ini. Tiga judul lagu yang akan dinyanyikan Marcell yakni Kala Cinta Menggoda dan Bengawan Solo. “Satu lagu lagi masih saya rahasiakan, pokoknya yang paling sering dinyanyikan kalo gitaran pada malam hari,” kata Marcell dalam jumpa pers di Hotel Tentrem Yogyakarta.
Berbeda dengan konser tahun lalu GMCO bersama Addie MS membawakan lagu soundtrack film-film ternama, konser kali ini GMCO sengaja membawakan repertoar dari lagu-lagu yang pernah kondang di Indonesia dan mancanegara. Marcell sendiri mengaku tidak mengalami kesulitan saat diajak berkolaborasi dengan 80 orang anggota GMCO. Bahkan ia tak menyangka UGM yang konon tidak memiliki fakultas/jurusan seni memiliki mahasiswa yang ternyata berbakat dalam musik orkestra. “Saya salut mereka bisa berkumpul, membagikan waktunya untuk menyalurkan bakatnya,” kata pria kelahiran Bandung 37 tahun lalu ini.
Bagi Marcell, bermain musik tidak hanya dinilai dari kemampuan individu dalam memainkan alat musik tapi bagaimana membangun kerja sama antarpemain. “Orkestra bukan hanya bermusik tapi mengatur kebersamaan dan membangun persaudaraan,” katanya.
Ketua GMCO, Herdian Raditya, mengatakan GMCO merupakan wadah bagi mahasiswa dalam menyalurkan bakatnya dalam musik orkestra. Di setiap repertoar, katanya, GMCO selalu melibatkan 80 pemain sekaligus. Meski begitu, grup musik orkestra ini tidak betul-betul murni orkestra bahkan juga mengakomodasi aliran musik pop dalam setiap kali penampilannya. “Kita juga menggunakan drum dan gitar elektrik, kalo pun masuk ke ranah pop juga bisa saling bersinergi,” katanya.
Pentas keempat GMCO kali ini, Kata Herdian, panitia menargetkan penonton lebih dari 1000 orang. Sementara terkait alasan GMCO memilih membawakan lagu-lagu lama yang pernah kondang. “Salah satunya yang yang bikin banyak orang banyak suka,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)