Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata-Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM saat ini memiliki perspektif baru dengan menempatkan mahasiswa sebagai insan yang bertanggungjawab dan memiliki kepercayaan dalam mengelola program pemberdayaan. Dengan menerjunkan lebih kurang 7000 mahasiswa di tahun 2014, UGM berharap usai menjalankan tugas di masyarakat, mahasiswa lebih siap menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.
Demikian dikatakan Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M.Sc saat melepas 255 mahasiswa peserta KKN-PPM UGM Periode Semester Gasal 2014, di Balairung UGM, Senin (3/11).
“Munculnya KKN-PPM merupakan jawaban atas kebutuhan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini telah memberi warna baru bagi kehidupan kampus dan menciptakan atmosfir akademik di UGM”, katanya.
Menurut Suratman, kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat menjadi bentuk nyata kontribusi UGM bagi masyarakat, UMKM dan kelompok masyarakat yang ingin mandiri secara politik, ekonomi maupun sosial. Bahkan Program KKN-PPM telah terbukti mampu menarik perhatian kalangan akademik internasional sebagai kontribusi dunia pendidikan nasional dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
“Perhatian para akademisi internasional dibuktikan dengan partisipasi dari berbagai perguruan tinggi luar negeri yaitu ACICIS, University Tun Hussein Onn Malaysia, Jerman, Shizouka University dan Ibaraki University. Ini tentunya menjadi kebanggaan bagi universitas Gadjah Mada”, tuturnya.
Ditambahkannya, dalam proses pelaksanaan KKN-PPM, UGM bermitra dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahwa Forum KKN-PPM Perguruan Tinggi yang telah terbentuk perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah untuk terus menerus mampu melakukan inovasi dan pembelajaran, sehingga program KKN-PPM dapat selalu kontekstual dan lebih memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.
Slamet Widiyanto, M.Sc mengungkapkan sebanyak 255 mahasiswa peserta KKN-PPM Semester Gasal tahun 2014 akan melakukan pengabdian kurang lebih selama dua bulan dengan pola menginap, tanggal 3 November s.d 31 Desember 2014. Mereka dibagi dalam 12 unit di 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Sleman, Bantul dan Jepara.
Para mahasiswa selama KKN menggarap berbagai potensi desa dengan berbagai tema yaitu Peningkatan Potensi Home Industri dan Home Industri Makanan (Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman), Peningkatan Potensi Pertanian Organik di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem dan Peningkatan Potensi Perikanan di Desa Sendangsari, Kecamata Minggir.
Selain itu para mahasiswa akan menggarap pula Peningkatan Potensi Pertanian Salak Pondoh di Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Peningkatan Potensi Kerajinan Bambu di Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Peningkatan Potensi Pertanian dan Perikanan di Desa Margorejo, Kecamatan Tempel, Peningkatan Potensi Peternakan di Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempel, Peningkatan Potensi Desa Wisata Palgading, di Desa Palgading Kecamatan Ngaglik, Peningkatan Potensi produk Unggulan Lokal, Koperasi dan Percontohan di Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan, Bantul dan Berbagai Potensi Jepara di Desa Desa Tanggul Tlane Kecamatan kedung, Jepara.
“Sebanyak 15 mahasiswa asing terlibat dalam KKN-PPM kali ini, delapan dari Australia dan tujuh dari Perancis. Dengan dedikasi dan prestasi kerja tinggi, kita berharap KKN-PPM UGM berhasil dan akan menjadi salah satu kebanggaan”, ungkap Slamet Widiyanto, koordinator KKN-PPM UGM semester gasal 2014. (Humas UGM/ Agung)