Fakultas Peternakan UGM bersama PT. Bank Mandiri. tbk mendapat penghargaan Corporate Engagement Awards (CEA) tahun 2014. Penghargaan berupa Gold Medal kategori “Best Environmental and Sustainable Program” dan “Most Effective Short Terms Program” diterima di London, Selasa (28/10) dihadiri Duta Besar RI untuk UK, Hamzah Thayeb dan Riyani T. Bondan, Direksi Bank Mandiri.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr.Ir . Ali Agus, DAA. DEA mengaku bangga sekaligus senang, sebab dengan penghargaan yang diraih membuktikan Corporate Social Responsibility yang dibangun Fakultas Peternakan UGM dengan PT. Bank Mandiri mampu bersaing di kancah internasional. Mereka mampu sekelas dengan perusahaan multinasional lainnya, seperti Coca Cola, KPMG, dan Sony.
“Ini adalah penghargaan implementasi corporate responsibility atau CSR kerjasama Bank Mandiri dengan UGM, dalam hal ini Fakultas Peternakan yang menggagas program mandiri bersama mandiri untuk membangun desa mandiri pangan, mandiri energi dan masyarakat mandiri di tiga desa, Desa Giwangan, Umbulharjo Yogyakarta, Desa Argosari dan Argorejo, Kecamatan Sedayu Bantul,” ujar Ali Agus, di Fakultas Peternakan UGM, Selasa (4/11).
Dijelaskan Ali Agus, program desa mandiri yang dibangun UGM dan PT. Bank Mandiri merupakan pendekatan pembangunan dengan total solusi. Program ini melibatkan seluruh komponen masyarakat, tidak hanya sekelompok masyarakat tertentu saja. Semua terlibat dalam satu wadah desa dengan mengoptimalkan sumber daya alam, lahan, air dan lain-lain.
“Targetnya adalah membantu menyediakan sarana prasarana pertanian karena masyarakat bekerja di sektor pertanian,” paparnya
Bagaimana bisa menurunkan ongkos produksi pertanian dan dari program ini mampu menambah variasi sumber pendapatan untuk keluarga atau rumah tangga. Kita ingin menghasilkan pangan atau bahan pangan yang ramah lingkungan, bebas pestisida, pengurangan pupuk kimia, dan semua dalam bingkai pengembangan pertanian terpadu,” jelasnya.
Banyak penghargaan diberikan dalam ajang Corporate Engagement Awards tahun 2014. Selain Best Environmental and Sustainable Programme dan Most effective Short Term Programme yang diterima Fakultas Peternakan UGM bersama PT. Bank Mandiri, diterimakan pula penghargaan untuk Best Charity, NGO or NFP Programme; Best Pro Bono Sork forAacharitable, Social and Ethical cause; Best Educational Programme; Best Sports and Leisure Programme; dan Best Combined Programme.
Penghargaan lainnya Most effective long term programme, Best sponshorship activity to raise brand awareness, Best alignment of brand values throught a sponsorship activity, Most innovative sponshorship activity, Best alignment of brand values during a CSR programme, Best community involvement during a CSR programme dan Best collaboration of a single event. Disamping itu diberikan pula penghargaan untuk Best foundation programme, Best stakeholder communications, best internal communications, Best PR and external communications, Best collaborative approach, Best execution, Best Management of a programme, Best personal contribution during a programme serta Best team effort during a programme.
Atas penghargaan yang diterimanya, Fakultas Peternakan UGM kini mendapat banyak tawaran kerjasama untuk membangun Desa Mandiri di banyak tempat. Penawaran datang dari PT. Semen Indonesia, PT. Bank Rakyat Indonesia dan PTP Perkebunan.
“Kita akan buat yang tidak jauh-jauh bedalah, tapi pengalaman kita cukup banyak sehingga mampu memberikan manfaat program, tepat sasaran dan mudah-mudahan dampak multi playernya terus bisa diraih,” kata Ali Agus.
Kata Ali Agus, semua yang akan dibangun sangat bergantung kondisi alam sekitarnya, SDM dan potensi yang dimiliki desa setempat. Jika daerah tersebut memiliki banyak air, tentu akan memberikan penekanan pada budidaya perikanan.
“Tapi peternakan sebenarnya dimanapun bisa. Terpenting semua berbasis peternakan, karena ternak menjadi kunci utama keberhasilan program pertanian terpadu. Kenapa menjadi kunci? karena ternak itu bisa memanfaatkan pakan dari limbah pertanian, rumput-rumputan, gulma dan sebagainya untuk tabungan hidup. Kemudian kotorannya padat maupun cair sebagai pupuk, pupuk ini campur dengan tanah bisa menyuburkan lahan sehingga bisa mengurangi ongkos produksi dan mengurangi penggunaan pupuk kimia,” imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)