Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi kuat di dunia. Oleh karena itu, banyak pihak diharapkan menyiapkan diri agar prediksi tersebut menjadi mimpi yang nyata.
Meski begitu, prediksi tersebut bisa saja meleset jika Indonesia tidak berhasil memanfaatkan demografi bonus yang dimiliki. Bahkan bisa jadi demografi bonus menjadi demografi disaster bencana demografi.
“Di tahun 2020, 2030 dan seterusnya proporsi populasi penduduk Indonesia, hampir 70 persen merupakan usia produktif, 16 – 56 tahun. Karena itu kita perlu menyiapkan tenaga produktif ini menjadi tenaga yang unggul dan memiliki daya saing tinggi,” ujar Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D, di ruang Multimedia, Selasa (16/12) saat berlangsung penandatanganan dan sosialisasi skema penerimaan mahasiswa UGM dari kawasan perbatasan.
Dikatakan Rektor, dalam konteks menyiapkan tenaga produktif yang unggul dan handal, UGM berkomitmen untuk meningkatkan upaya tersebut melalui program tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Sehingga strategi yang perlu dilakukan adalah melakukan lompatan dalam membina sekaligus menyiapkan mahasiswanya.
“Kami lakukan strategi itu dengan istilah starting from the end, yaitu kita memulai segala proses dari bagian paling akhir. Apa itu bagian akhir? Bagian akhir adalah bagian yang menerima lulusan kita, yaitu user. User ini bisa pemerintah daerah, industri maupun community,” katanya.
Rektor menilai kepentingan pemerintah daerah, community atau industri di daerah-daerah perbatasan sangatlah mendesak. Selain itu, dengan memprioritaskan kepentingan daerah perbatasan akan meningkatkan kedaulatan negara.
“Otomatis pula dengan upaya itu akan meningkatkan daya saing, sehingga program starting from the end kita prioritaskan pada penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di daerah 3 T: terdepan, terluar dan tertinggal,” imbuhnya.
Sebagai langkah nyata dalam menggarap daerah terdepan, terluar dan tertinggal, UGM melakukan kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan 12 pemerintah daerah. Tampak hadir beberapa pejabat diantaranya Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Dr. HM. Suryo Respationo, S.H., M.H; Wakil Bupati Sekadau, Rapinus, S.H., M.H; Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Natuna, Iswar Asfawi; dan Kabid Pengadaan dan Kepangkatan Pemkot Batam, Usmar.
Dalam kesempatan ini, Direktur Akademik UGM, Dr.Agr. Ir. Sri Peni Wastutiningsih menawarkan berbagai program seleksi masuk mahasiswa baru UGM tahun 2015. Diantaranya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, dan Ujian Masuk UGM. (Humas UGM/ Agung)