YOGYAKARTA – Kurkumin (diferuloylmethane) adalah proriferol yang berasal dari tanaman Curcuma longa, atau biasa disebut kunyit, dan memiliki khasiat sebagai antioksidan, antikarsinogenik, antiinflamasi, antiangiogenik, dan antifertilitas. Namun penelitian tentang peran kurkumin pada sistem reproduksi manusia sebagai antifertilitas belum banyak dilakukan.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Aceh, dr. Rajuddin, Sp.OG, K.FER., berhasil melakukan penelitian mengenai peran kurkumin pada proses Steroidogenesis dan folikulogenesis pada wanita Subur. Hasilnya, kurkumin memiliki peran menghambat ovulasi dengan jalan menurunkan hormon kesuburan seperti hormon estradiol, progesteron, LH, dan menekan LH surge.
Dalam ujian disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran UGM, Rabu (14/1), Rajudin menegaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan kurkumin dapat dipakai pada proses steroidogenesis dan folikulogenesis pada wanita subur. Hal itu disebabkan kurkumin menyebabkan kadar hormon estradiol dan progesteron menjadi rendah dan ketebalan endometrium menjadi tipis sehingga mencegah nidasi. “Kurkumin menyebabkan pertumbuhan folikel ovarium kecil sehingga ovulasi kecil kemungkinan terjadi,” kata Rajudin.
Penelitian dilakukan dengan melibatkan perempuan sehat fertil yang berumur 20-30 tahun yang telah menikah dan saat penelitian belum ingin punya anak. Sebanyak 80 wanita dibagi dua kelompok, kelompok pertama mendapat terapi kurkumin 800 mg per hari, sedangkan kelompok kontrol diberikan kapsul amilum.
Dari hasil penelitian, kata Rajudin, kadar estradiol pertengahan siklus haid pada kelompok kurkumin lebih rendah dibanding dengan kelompok kontrol. Keadaan ini menyebabkan ukuran diameter folikel kelompok kurkumin tidak mencapai ukuran folikel dominan, sehingga kecil kemungkinan terjadi ovulasi. Adapun hasil ukuran diameter folikel ovarium kelompok kurkumin rerata 12,31 mm dan kelompok kontrol rerata 20,55 mm.
Tidak hanya estradiol, kurkumin ternyata juga menghambat progesteron, LH dan menekan LH surge. Bahkan di endometrium, kurkumin menurunkan ekspresi Vacular Endothelial growth Factor (VEGF) di endometrium menjadi rendah. (Humas UGM/GUsti Grehenson)