Dalam rangka menciptakan sinergi yang harmonis terkait program tridarma perguruan tinggi antara pihak swasta/industri dan perguruan tinggi, Universitas Gadjah Mada bersama Environmental System Research Institute (Esri) Indonesia dan Badan Informasi Geo-spasial (BIG), di ruang Rektor UGM, Rabu (18/2). Kerjasama dalam pemanfaatan segenap sumber daya di bidang Teknologi Geospasial ditandatangani Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., ph.D; Kepala Badan Informasi Geo-Spasial, dr. Priyadi Kardono, M.Sc; dan Direktur Utama Esri, Bima Priadi.
Dalam upaya membantu menghasilkan lulusan berkualitas dan penguasaan Teknologi Geospasial (GIS), Esri Indonesia memberikan hibah perangkat lunak ArcGIS Platform kepada UGM. Dengan bantuan ini diharapkan Ilmu Geospasial dapat dikembangkan untuk kebutuhan praktikum dan penelitian dalam mendukung Tugas Akhir (TA)/ Thesis/ Disertasi serta pelatihan-pelatihan.
Selain itu, Esri Indonesia menyediakan fasilitas bagi mahasiswa program sarjana/ magister/ doktor untuk magang dan memberikan teknologi update terkait pengembangan ArcGIS Platform. Sebaliknya, UGM menyediakan staf pengajar untuk membantu Esri Indonesia dalam setiap melakukan pelatihan maupun sosialisasi bagi masyarakat terkait pemanfaatan informasi Geospasial.
Menaggapi kerjasama ini, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman menyatakan Informasi Teknologi Bidang Spasial harus terus dikejar. Bahkan UGM terus berupaya mengembangkan melalui beberapa program studi.
“Sekarang mulai menjamur yang kita sebut dengan software-software implementasi dari spasial database. tentu saja tidak hanya kalangan geodesi tapi hampir semuanya sekarang pingin mengembangkan, banyak yang menggunakan informasi-informasi geospasial ini”, katanya.
Menurut Suratman kerjasama dengan BIG telah banyak menelorkan temuan-temuan. Bahkan telah banyak pula mengalirkan riset-riset hingga pada penguatan SDM.
“Berapa doktor telah dihasilkan hasil kerjasama dengan BIG ini. Jadi kami sangat berharap kerjasama dengan Esri dan BIG ini menjadi percepatan untuk capaian-capaian pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” tuturnya. (Humas UGM/ Agung)