UGM dan PT. Elnusa menjalin kerjasama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kesepakatan kerjasama khususnya dilakukan dalam pengembangan penelitian dibidang energi dan rekayasa.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna P. Sugarda, S.H., L.L.M, mengatakan bahwa saat ini UGM tengah mengembangkan skema menjadi socio entreprenur university dengan memulai menjalin kerjasama dengan pihak industri. Melalui kerjasama tersebut diharapkan berbagai hasil riset para peneliti UGM dapat ditangkap oleh industri sehingga hasilnya dapat dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
“UGM sebenarnya memiliki banyak hasil riset, tetapi yang dihasilkan merupakan hal yang dibutuhkan untuk 10 tahun kedepan atau justru 10 tahun yang lalu serta tidak menarik untuk dihilirkan,” jelasnya, Senin (9/3) saat penandatanganan MoU di University Club (UC) UGM.
Oleh sebab itu, lanjutnya, UGM berupaya mendekatkan diri dengan industri dan mengkomunikasikan berbagai inovasi yang telah dihasilkan para peneliti UGM. Dengan langkah tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk dikembangkan di dunia industri. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan PT. Elnusa Tbk., untuk hilirisasi hasil riset dalam bidang energi.
“Banyak universitas dunia telah menghasilkan riset yang berguna bagi stakholder baik masyarakat, bisnis, maupun industri. Karenanya UGM berupaya mengejar ketertinggalan itu dengan mendekati stakeholder sehingga bisa tahu apa yang dapat dikembangkan dan dibutuhkan oleh masyarakat,” paparnya.
Direktur Pengembangan Usaha PT. Elnusa, Tbk., Tony H. Soetoro mewakili Direktur Utama PT. Elnusa Tbk.,mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami krisis di bidang energi. Dengan kerjasama yang dilakukan kedua belah pihak dapat saling bersinergi dalam upaya mencari solusi dan inovasi dalam pemenuhan dan kemandirian energi nasional.
Tony menyampaikan Elnusa sebagai sebuah perusahaan jasa energi tidak dapat berjuang sendiri dalam upaya memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Ditambah lagi saat ini persaingan dalam industri jasa energi cukup berat. Perusahaan dalam negeri harus berhadapan dengan perusahaan luar negeri dengan teknologi canggih dan dana besar. Sementara perusahaan dalam negeri hanya memiliki keahlian dan dan yang cukup terbatas.
“Dengan kerjasama ini masing-masing pihak diharapkan dapat mengupayakan keahliannya di bidang energi. Dari para pakar UGM nantinya bisa memberi solusi untuk masalah keterbatasan energi ini yang hasilnya akan dipasarkan oleh Elnusa sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Operasional PT. Pertamina EP Tbk., Riyanto Suwarno. Menurutnya dengan kerjasama yang dijalin nantinya dapat mengatasi berbagai persoalan terkait krisis energi nasional. Tak hanya itu, ia juga berharap kedepan dapat dilakukan kerjasama lebih luas, tidak hanya sebatas persoalan energi, namun dalam berbagai bidang kehidupan lainnya. (Humas UGM/Ika)