Dalam teks editorial (TE), modalitas merupakan salah satu piranti lingual untuk berargumentasi, mempersuasi, dan membangun opini atau cara pandang dan mencerminkan disposisi terhadap topik aktual yang disoroti media massa. Modalitas penting dibicarakan dan dipahami karena berkenaan dengan pengungkapan sikap terhadap sesuatu atau seseorang dalam aktivitas berkomunikasi, berkenaan dengan maksud, harapan, keyakinan, dan penilaian mengenai kemampuan atau potensi seseorang atau sesuatu.
“Modalitas mencerminkan sebagian dari beragam aspek kehidupan dalam aneka macam relasi dalam realitas kehidupan. Oleh karena itu modalitas dalam penelitian ini dikaji berdasarkan perspektif kalimat fungsional”, ujar Drs. Emanuel Sunarto, M.Hum, di FIB UGM, Rabu (11/3) saat mempertahankan desertasi “Modalitas dalam Teks Editorial Berbahasa Indonesia: Suatu Kajian Perspektif Kalimat Fungsional Modalitas” guna meraih gelar doktor bidang ilmu-ilmu linguistik.
Emanuel Sunarto memaparkan, Teori Perpsektif kalimat Fungsional mencoba menjelaskan bagaimana kalimat sebagai struktur informasi yang hadir dalam realitas komunikasi, menunjukkan fenomena dinamisme komunikatif atau perbedaan relatif bobot-nilai keinformatifan atas unsur-unsur yang membentuknya. Unsur-unsur yang membentuk kalimat memiliki dinamisme komunikatifnya masing-masing, artinya memiliki peran dan memberi kontribusi informasi yang berbeda-beda dalam komunikasi yang bersifat dinamis.
“Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena itu, yang secara khusus difokuskan pada modalitas,” ujar dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Didampingi promotor Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A, Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo dan Prof. Dr. Bambang Kaswanti Purwo, Emanuel sunarto menyatakan bila secara umum hasil penelitiannya mengafirmasi model PKF Firbas yang memadukan pendekatan formal, fungsional, dan informasional khususnya dalam bahasa ragam tulis. Disamping itu, penelitiannya bisa menjadi pijakan untuk memberikan beberapa catatan kritis terhadap teori perspektif kalimat fungsional.
“Kajian tentang modalitas dengan model PKF yang mengintegrasikan fungsi-fungsi sintaksis, semantik dan informatif bagi khasanah linguistik Indonesia secara umum menambahkan dimensi pemahaman tentang modalitas tidak hanya dari formal-struktural, tetapi dari sisi semantik-dinamis dan informasionalnya,” katanya. (Humas UGM/ Agung)