Peningkatan kadar Ca di dalam larutan hara serta pemberian kapur merupakan cara umum yang dilakukan untuk mengatasi masalah AI pada tanah masam. Meski begitu pengapuran dapat menimbulkan pengaruh negatif, yaitu terjadinya defisiensi beberapa hara seperti P, Zn, B dan Mn. Sementara harga kapur untuk beberapa negara mahal dan ketersediaannya terbatas.
“Oleh karena itu penambahan bahan organik merupakan alternatif untuk mengatasi masalah tanah masam”, ujar I Wayan Suastika, di Auditorium Prof. Ir. harjono Nanoesastro, Fakultas Pertanian UGM, Rabu (22/4).
Peneliti pada Kelompok Peneliti Kimia dan Kesuburan Tanah, Balai Penelitian Tanah, Bogor mengatakan hal itu saat menjalani ujian terbuka program doktor Ilmu Pertanian Minat Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM. Didampingi promotor Dr. Ir. Benito Heru Purwanto, M.Agr.Sc dan ko-promotor Dr. Ir. Dja’far Shiddieq, M.Sc serta Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, MP., M.Sc, promovendus mempertahankan desertasi Peran Asam Humat dan Fulvat dalam Pengendalian Aluminium dan Peningkatan Serapan Fosfor pada Tanaman Jagung di Typic Hapludult Sajira.
I Wayan Suastika menyimpulkan asam humat dan asam fulvat yang diekstrak dari pukan ayam dan kompos jerami efektif dalam mengendalikan kelarutan aluminium di dalam Ultisol. Bahwa jumlah Al-khelat yang terbentuk meningkat dan jumlah AI-dd tanah Ultisol menurun.
Disimpulkan pula, masa inkubasi berpengaruh terhadap kadar fraksi-fraksi aluminium yang terdapat di dalam tanah Ultisol yaitu semakin lama masa inkubasi kadar AI-khelat semakin banyak, sedangkan AI-dd dan AI-bebas semakin berkurang. Bahwa pemberian asam humat dan asam fulvat yang diekstrak dari pakan ayam da kompos jerami padi dan dikombinasikan dengan pupuk P dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. (Humas UGM/ Agung)