Seorang pemimpin di era saat ini memiliki tantangan yang lebih berat dibanding sebelumnya. Pemimpin saat ini dihadapkan pada banyak dilema dan ketidakpastian dalam mengambil keputusan. Masyarakat saat inipun menghadapi suatu era yang disebut era VUCA, yaitu volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity. Sebuah era yang memperlihatkan adanya perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga, salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan informasi.
Demikian pernyataan Yauri Gautama Putra Tetanel, S.Pi., alumni Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, dalam Kuliah Umum Kepemimpinan yang dilaksanakan di Gedung AGLC hari Sabtu (16/3). Kuliah umum ini diikuti mahasiswa program sarjana angkatan 2021.
Sebagai konsultan Komite Kemitraan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan, Yauri Gautama menyampaikan kepada para mahasiswa bahwa dalam dunia pertanian di era VUCA memperlihatkan fenomena pertanian tradisional yang terdisrupsi oleh pertanian modern. Yaitu dengan kemunculan dan penggunaan internet of things (IoT).
“Era VUCA yang saat ini sedang kita hadapi bersama menimbulkan tantangan berat bagi pemimpin. Contohnya, pertanian modern yang semakin marak menggunakan Internet of Things (IoT) mendesak para pemimpin untuk dapat mempelajari teknologi baru secara cepat, yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan dalam visinya sebagai seorang pemimpin,” terang Yauri.
Menurutnya seorang pemimpin dalam kondisi apapun harus dapat melaksanakan fungsi-fungsinya untuk kesejahteraan anggotanya meskipun diterpa berbagai tantangan. Fungsi-fungsi seorang pemimpin, antara lain menjadi orang yang bisa mengkomunikasikan sebuah visi, mengambil keputusan, mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, mengukur kinerja, dan mengelola konflik.
Sebagai sosok yang berkecimpung di pemberdayaan masyarakat, Yauri menegaskan seorang pemimpin tidak hanya memerlukan kemampuan teknis, tetapi juga kepekaan terhadap lingkungan sosial. “Saya melihat seorang pemimpin di masa depan membutuhkan tingkat kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sosial, terutama bagi teman-teman mahasiswa Fakultas Pertanian yang nantinya menjadi calon pemimpin di masyarakat agraris,” ucapnya.
Penulis: Hanita Athasari Zain
Edit: Agung Nugroho
Foto: Media Faperta UGM