Biro Transformasi Digital UGM menyelenggarakan Focus Group Discussion secara daring pada Rabu (11/10) sebagai salah satu langkah penguatan UGM Artificial Intelligence (AI) Society. Hal ini sejalan dengan arah transformasi UGM untuk menjadi Smart Digital University.
Menurut Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., penggunaan teknologi kecerdasan buatan dan otomatisasi dapat membuat berbagai pekerjaan lebih efisien, meskipun ada dampak-dampak lain yang tidak dapat dihindari. Perguruan tinggi, dalam hal ini, perlu menjawab tantangan yang ada secara bijak.
“Dengan mengikuti perubahan ini memang ada banyak yang khawatir. Perubahan itu bukan sesuatu yang bisa dihindari, perubahan harus disikapi dengan menjawab tantangan yang ada,” ucapnya saat membuka kegiatan diskusi.
Rektor menegaskan, sivitas UGM tidak perlu merasa takut akan ancaman kecerdasan buatan yang kerap disebut akan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Teknologi, menurutnya, justru menghadirkan berbagai potensi untuk berkarya.
Ia berharap, UGM dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk mendukung berbagai layanan yang dilakukan. Setelah mencapai tahap Smart Digital University, selanjutnya UGM akan bergerak lebih jauh lagi menuju Intelligence University yang banyak menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan otomatisasi.
“Diskusi ini harapannya dapat menghimpun informasi dan ide-ide. Mudah-mudahan dengan saling berkomunikasi akan banyak usulan yang luar biasa untuk UGM ke depan,” tuturnya.
FGD kali ini dipimpin oleh Kepala Biro Transformasi Digital, Dr. Mardhani Riasetiawan, M.T., sebagai moderator. Pemateri yang dihadirkan di antaranya Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mirwan Ushada, STP. M.App.Life.Sc, yang berbicara mengenai arah artificial intelligence pada penelitian UGM; Dr. Irwan Endrayanto Aluicius, S.Si., M.Sc. yang berbicara mengenai artificial intelligence untuk pendidikan; serta Anis Fuad, S.Ked., DEA yang berbicara mengenai use case AHS.
Selanjutnya, Prof. Drs. Agus Harjoko, M.Sc., Ph.D.menjelaskan pengelolaan Deep Learning Research Centre FMIPA; Dr.Eng. Igi Ardiyanto, S.T., M.Eng. menjelaskan pengelolaan Artificial Intelligence Center FT UGM; dan ditutup oleh Prof. Yusril Yusuf, S.Si., M.Si., M.Eng., Ph.D. yang memberikan penjelasan terkait dukungan fasilitas penelitian.
“UGM AI Society sudah diinisiasi beberapa saat lalu, tapi kita ingin berlari lebih cepat agar bisa mencapai apa yang kita inginkan yaitu Smart Digital University dan Intelligence University,” terang Mardhani.
Penulis: Gloria