Selama kurang lebih 100 tahun, sejak 1950 hingga tahun 2050 mendatang, penduduk dunia diperkirakan akan bertambah empat kali lipat dari 2,5 miliar jiwa akan menjadi 9,7 miliar pada tahun 2050. Bahkan, ada yang memperkirakan mencapai 10 miliar. Dengan begitu, kebutuhan pangan akan meningkat menjadi 70 persen dari sekarang. Sementara keterbatasan sumber pangan makin terbatas. Meski sudah ada usaha mencari sumber daya alam di luar planet bumi, namun belum memberikan hasil signifikan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan yang meningkat tersebut dibutuhkan penerapan teknologi dan inovasi di bidang pertanian untuk meningkatkan produktivitas pangan. Hal itu dikemukakan oleh CEO Saraswanti Group, Ir. Nugroho Hari Hardono, saat menyampaikan Pidato Dies Fakultas Pertanian ke-77 di ruang Auditorium Prof Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian, Rabu (27/9).
Teknologi dan inovasi yang baik di bidang pertanian menurut Hari hardono akan bisa dihasilkan oleh para lulusan SDM yang unggul. Oleh karena itu, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menurutnya memiliki peran untuk mencetak kualitas SDM yang unggul dan kompeten. “Fakultas Pertanian mengemban tanggung jawab menyiapkan SDM unggul di bidang pertanian. Apalagi dalam sepuluh tahun terakhir Fakultas ini memiliki visi mengembangkan smart eco bioproduction,” jelasnya.
Smart Eco Bio Production menurut Hari adalah konsep pertanian yang di dalamnya meliputi pertanian cerdas berbasis lingkungan berkelanjutan, pertanian presisi, pertanian ramah lingkungan, dengan mengintegrasikan berbagai komponen baik itu teknologi, sosial, budaya dan sumber daya manusia. “Saya kira visi ini masih faktual sampai sepuluh tahun ke depan yang harus didukung dengan misi, program serta strategi yang lain. Kami dari pelaku usaha siap memberikan feedback dalam menjalankan visi ini,” kata alumnus Fakultas Pertanian UGM yang lulus tahun 1987 ini.
Kriteria SDM Pertanian yang unggul menurut Hari Hardono setidaknya memiliki kompetensi yang baik, adaptif dan inovatif, kerja keras, ulet dan tekun dan selalu berpikir positif dan optimis. “Yang jelas tidak koruptif dan manipulatif serta memiliki jiwa leadership,” katanya.
Namun yang tidak kalah penting, menurut Hardono, mahasiswa yang kuliah di Fakultas Pertanian juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktik kerja atau magang agar mereka mendapat pengalaman baru sebelum memilih terjun ke dunia bisnis setelah lulus.
“Magang itu sangat penting untuk memberi pengalaman baru. Ketika ia ingin memulai bisnis maka ia bisa mulai belajar dari diri sendiri, berani memulai dan tidak sekedar menjadi angan-angannya saja. Sebab, hampir tidak ada sesuatu yang mustahil untuk kita kerjakan jika kita kreatif. Lalu setelah terjun, tetap menjaga komitmen usaha itu sangat penting,” paparnya.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp. OG (K)., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada Fakultas Pertanian UGM yang merayakan Dies Natalis ke-77. “Fakultas Pertanian merupakan salah satu Fakultas tertua di UGM. Dengan Dies ke-77, kami mengucapkan terima kasih kepada senior dan Guru Besar yang sudah mendedikasikan dan mengembangkan Fakultas Pertanian sampai titik sekarang ini dengan karya yang luar biasa,” tuturnya.
Rektor juga mendukung upaya Fakultas Pertanian UGM mewujudkan keamanan dan kemandirian pangan di tanah air melalui konsep smart eco bio production yang sudah dihilirkan selama ini dengan menggandeng petani dan dunia usaha. “Kita ingin memperjuangkan bangsa ini bisa mandiri untuk pangan kita sendiri,” katanya.
Visi Smart Eco Bioproduction
Sementara Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Jaka Widada, mengatakan Fakultas Pertanian sekarang ini memiliki peranan penting dan strategis dalam ikut mengatasi persoalan keterbatasan dan ketersediaan pangan dengan meningkatnya jumlah penduduk di tanah air. “Peran Fakultas Pertanian semakin strategis di masa mendatang, namun kita bisa memilih strategi dan mengembangkan SDM yang unggul menghadapi tantangan yang sangat luar biasa tersebut,” ujarnya.
Selain mampu menghasilkan inovasi dan teknologi yang unggul di bidang pertanian, Fakultas Pertanian juga memiliki tanggung jawab dalam mencetak SDM yang mampu mendukung pengembangan kebijakan dan menelurkan teknologi dalam memecahkan permasalahan di bidang pertanian. “Di usia ke-77 ini, Fakultas Pertanian tetap berkomitmen mencetak SDM unggul untuk implementasi produksi pangan yang berkelanjutan melalui pemahaman sistem dan komponen yang saling berinteraksi,” pungkasnya.
Ketua Senat Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc., mengatakan program-program strategis yang telah dijalankan juga sejalan dengan visi Smart Eco Bioproduction yang mengedepankan penggunaan teknologi dalam pertanian ramah lingkungan dan menghasilkan produktifitas tinggi.
Ketua Panitia Dies Fakultas Pertanian ke-77, Ir. Ngadiman, M.Sc., menegaskan visi Smart Eco Bioproduction yang menjadi landasan program strategis fakultas juga menjadi salah satu unsur dalam perayaan dies kali ini.
Penulis : Gusti Grehenson