Suatu saat mungkin Anda pernah menemukan produk Glucosweet di supermarket atau di toko-toko. Sesekali ambil produk tersebut dan bandingkan produk Glucosweet dengan gula atau pemanis berbahan tebu. Anda mungkin akan menyimpulkan Glucosweet lebih baik dibanding gula pasir yang ada di pasaran selama ini dan bisa menjadi alternatif pilihan.
Glucosweet diproduksi memang sebagai penambah manis berbagai produk minuman dan olahan makanan. Sebagai gula cair, Glucosweet bisa menjadi alternatif pengganti gula berbahan tebu.
Terbuat dari bahan baku singkong dan diproduksi dengan menambahkan enzim alami 100 persen menjadikan Glucosweet dinilai baik dari sisi kesehatan karena memiliki kalori lebih rendah dibanding gula berbahan tebu. Memiliki tingkat kemanisan 2x dari gula pasir biasa, pemakaian Glucosweet diharapkan tidak terlalu banyak sehingga mampu mengurangi intake gula.
Adalah Ns. Listi Sukmawati, S.kep, mahasiswa Master of Public Health, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) penggagas produk Glucosweet. Penerima beasiswa Badan Kesehatan Dunia (WHO)-Tropical Disease Research (TDR) memang sudah sejak lama berkeinginan bisnis.
Tidak sembarang bisnis, ia pun menginginkan bisnis yang tetap sejalan dengan dunianya yaitu di bidang kesehatan masyarakat. Untuk itu ia melakukan studi literatur serta menjalankan berbagai diskusi terkait gula yang rendah kalori dari bahan yang ketersediaannya melimpah di Indonesia.
Keinginan yang kuat pada akhirnya membawanya berjumpa dengan teman-temannya yang hingga saat ini bergabung dengan tim-nya yang kemudian berfokus mengembangkan gula cair berbahan baku singkong. Lahirlah brand bernama Glucosweet, brand yang memang diharapkan memberi pilihan dan manfaat bagi masyarakat menyangkut soal makanan dan minuman sehat.
“Kalau pernah mencoba rasanya lezat dan nyaman di tenggorokan, makanya membuat Glucosweet sangat sesuai untuk digunakan di berbagai produk olahan makanan dan minuman,” ujar Listi Sukmawati, di Kampus UGM, Jumat (23/6).
Sejak mengenyam pendidikan di S1 Ilmu Keperawatan, FK-KMK UGM, Listi mengaku memang memiliki ketertarikan terkait kesehatan masyarakat (public health). Menurutnya, kesehatan masyarakat sebagai sebuah disiplin ilmu yang bermanfaat dan berdampak pada masyarakat luas. Hal ini pula yang menguatkan dirinya bertekun mengembangkan sebuah brand bernama Glucosweet.
Listi menjelaskan gula cair Glucosweet saat ini diproduksi di Banjarnegara oleh Sari Tela Utama. Bersama Djohan Irawan selaku pimpinan Sari Tela Utama, semua riset dan pengembangan di mulai dan pada akhirnya seluruh izin baik Halal dari LPPOM MUI dan Izin Edar dari BPOM RI terpenuhi.
Glucosweet pun pada akhirnya dapat dijual secara bebas di pasaran. Dari hilirisasi produk ini, Listi sebagai penggagas merasakan kemitraan strategis Sari Tela Utama dan Glucosweet merupakan contoh konkret kolaborasi antara kelompok masyarakat dan akademisi.
“Ini kolaborasi nyata, dan sebuah bentuk pengamalan dari tridarma perguruan tinggi, utamanya terkait pengabdian masyarakat”, katanya.
Saat ini Glucosweet dipasarkan langsung kepada brand atau produk food and beverage seperti produk jamu, makanan sehat serta produsen kue basah maupun kering. Pada akhirnya Glucosweet menjadi pilihan terbaik bagi Food and Beverage Industry yang ingin memberikan produk berkualitas tinggi dengan kandungan gula dengan kalori lebih rendah.
“Tentunya ini memenuhi harapan masyarakat atau konsumen yang merindukan terkait healthy lifestyle yang alami,” terang Listi.
Kini, Listi bersama dua temannya Ghilman Nafadza Hakim dan Nico Martha, yang juga alumni Universitas Gadjah Mada terus berupaya mengembangkan tim Glucosweet agar bisa memiliki daya saing. Bersama dua temannya yang berlatar belakang bidang Strategi Bisnis dan Teknologi Pengolahan Pangan tersebut, Listi terus mengembangkan sumber daya manusia dan kualitas produk dari Glucosweet.
“Kita dari Glucosweet gencar terus mengikuti berbagai ajang pameran dan business matching di dalam maupun luar negeri. Semua ini dengan harapan dapat memperluas cakupan pasar dari Glucosweet ,” papar Listi.
Penulis : Agung Nugroho