Prof. Sri Adiningsih, Ph.D., M.Sc, guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah Mada telah tutup usia pada Sabtu (17/6) pukul 18.37 WIB di RSUP dr. Sardjito. Wafatnya Prof. Sri Adiningsih meninggalkan luka mendalam bagi seluruh civitas akademika UGM, khususnya keluarga besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Prof. Sri menghembuskan nafas terakhirnya di usia 62 tahun, meninggalkan suami tercinta, dr. Kunta Setiaji, SpB.Subsp.Onk(K) dan putrinya, Stri Nariswari Setiaji.
Pemakaman Prof. Sri dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Juni 2023 di pemakaman Gunung Sempu Hills Memorial Park, Yogyakarta. Serangkaian prosesi penghormatan dilakukan di dua tempat, yaitu Balairung UGM dan GKJ Sawokembar Gondokusuman. Peti jenazah pun tiba di Balairung UGM pada pukul 11.30 tepat. “Berpulangnya beliau memberikan rasa kehilangan bagi kami semua. Kami mengucapkan rasa syukur dan terima kasih pada seluruh pihak yang telah memberikan doa dan dukungan moral, khususnya pada rekan, kolega, dan segenap tenaga medis Rumah Sakit dr. Sardjito, yang telah dengan sepenuh hati merawat mendiang dalam berjuang mendapat kesembuhan,” ucap perwakilan keluarga besar Prof. Sri. Prosesi penghormatan dihadiri oleh banyak kalangan, baik civitas akademika, pejabat, dan kalangan lainnya yang turut mengenang jasa Prof. Sri.
“Kami dari Fakultas sangat berduka cita dengan segenap keluarga. Kami teringat dengan sosok beliau yang ramah dan sering membantu kami menyelesaikan tugas-tugas. Pemikiran beliau yang terakhir, yaitu terkait Digital Economy juga banyak bersinggungan dengan kami dan sangat bermanfaat untuk perkembangan akademik ekonomika dan bisnis,” ungkap Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UGM Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Ak., CA. Ia menambahkan, sosok Prof. Sri berjasa besar dalam memberikan berbagai sumbangsih pemikiran di bidang ekonomi dan bisnis, seperti Makroekonomika, Bank dan Lembaga Keuangan, serta Workshop Ekonomika Moneter. Selama lebih dari 35 tahun pengabdian, Prof.Sri telah ditunjuk sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM dan Ketua Pengelola Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) FEB UGM di tahun 2014.
Tak hanya karier di lingkup akademik, Prof. Sri juga telah terjun ke dunia politik sebagai anggota tim ahli materi GBHN bidang Wankamhamnas tahun 1998 dan Ombudsman BPPN tahun 1999. Kredibilitas kinerja beliau juga terbukti melalui terpilihnya Prof. Sri sebagai Sekretaris Komisi Institusi dan ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) perempuan pertama pada periode awal Presiden Joko Widodo.
“Kita kehilangan salah satu putri terbaik bangsa. Sebagai Ketua Wantimpres, beliau adalah perempuan yang sangat berintegritas, rapih, disiplin, selalu ceria, dan positif di berbagai kesempatan. Beliau sangat produktif dalam menghasilkan ratusan pertimbangan bagi presiden, baik dalam bentuk pemikiran, ide, ataupun buku,” tutur Perwakilan Dewan Pertimbangan Presiden, Drs. Sidarto Danusubroto. Kepergian sosok Prof. Sri meninggalkan banyak kenangan atas jasa, prestasi, dan karyanya bagi bangsa. Semoga amal ibadahnya diterima, dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya.
Penulis: Tasya