KKN-PPM UGM unit NB-007 di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur melaksanakan optimalisasi pelestarian dan pengenalan hasil bumi melalui kegiatan Budaya Gunungan dan Pawai Dulangan dalam Festival Pesona Sambelia di Kecamatan Sambelia, Nusa Tenggara Timur. Festival ini tak hanya memamerkan keindahan budaya lokal, tetapi juga memperlihatkan beragam hasil bumi yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.
Salah satu elemen yang menonjol dalam festival ini adalah gunungan dan pawai dulangan yang menggambarkan aneka jenis hasil bumi seperti cabai, jagung, perikanan, pisang, kacang panjang, dan bawang. Pelaksanaan Pawai Dulangan dan Gunungan ini dilaksanakan di TWA Kramat Suci, Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur sebagai bagian dari acara Festival Pesona Sambelia.
“Indonesia adalah negara kepulauan dengan kekayaan budaya beragam yang terus mempesona dunia dengan tradisi-tradisi uniknya,” ujar Muhammad Rafie, Koordinator KKN-PPM UGM unit NB-007 di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (7/9).
Festival Pesona Sambelia pun menampilkan pula atraksi yang mampu memukau mata dan menyentuh hati, yaitu Pawai Dulangan. Pawai ini bukan hanya sebuah prosesi perayaan biasa, tetapi juga menjadi cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pawai Dulangan merupakan suatu bentuk perayaan yang menggambarkan kehidupan, sejarah, dan identitas masyarakat Lombok. Dalam pawai ini, dulangan dihias dengan indah dan ditempatkan di atas kepala para pembawa dulang yang dengan penuh kebanggaan dan keindahan, berjalan menyusuri jalan dari pintu masuk TWA Kramat Suci menuju kerumunan masyarakat pada festival.
“Dulangan merupakan wadah tradisional yang harus dilestarikan karena merupakan adat kental yang biasa digunakan masyarakat Lombok untuk menyimpan berbagai hasil bumi dan berbagai jenis makanan tradisional sebagai simbol kekayaan dan rezeki,” ucap Muh Rafie.
Festival Pesona Sambelia di Lombok Timur adalah contoh nyata bagaimana budaya dan hasil bumi dapat disatukan dalam perayaan yang meriah. Gunungan dan pawai dulangan merupakan budaya yang menggambarkan hasil bumi berupa cabai, jagung, perikanan, kacang panjang, dan bawang menjadi simbol yang kuat dalam memperingati keanekaragaman alam dan kehidupan manusia.
“Festival ini mengajarkan kita untuk menghormati alam, bekerja keras, dan merayakan kehidupan dalam segala bentuknya,” imbuh mahasiswa Biologi UGM angkatan 2020.
Terkait kegiatan ini, Kepala Dusun Kokok Pedek Timur, Desa Sugian, Supriadi, mengajak secara mendalam dan menelusuri soal makna dan pesona dari budaya gunungan dan pawai dulangan dalam Festival Pesona Sambelia. Gunungan adalah tumpukan hasil bumi yang sering diarak dalam berbagai festival di Indonesia.
Dalam Festival Pesona Sambelia, gunungan memiliki makna mendalam sebagai simbol keseimbangan alam dan kehidupan manusia. Sementara setiap komponen yang diwakili oleh berbagai hasil bumi memiliki arti yang unik dan saling melengkapi.
Supriadi menjelaskan cabai sebagai simbol rasa pedas menggambarkan tantangan dan rintangan dalam kehidupan, Jagung melambangkan kelimpahan dan kesuburan, Ikan dalam gunungan menggambarkan mata pencaharian masyarakat pesisir dan hubungan erat mereka dengan laut, pisang dianggap sebagai simbol keseimbangan dan kelimpahan, kacang panjang melambangkan kerja keras dan ketekunan, dan bawang sebagai bumbu penyedap mengingatkan akan pentingnya harmoni dalam kehidupan.
Penulis : Agung Nugroho