Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya bersepakat menjalin kerja sama pada kegiatan audit mutu dan pelaksanaan konferensi internasional. Hal ini terungkap dalam penandatanganan kerja sama yang dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, dengan Rektor IAKN Palangka Raya, Telhalia, M.Th., D.Th, Kamis (6/6), di Ruang Multimedia I, Kantor Pusat UGM.
Ruang lingkup kerja sama ini mencakup tiga hal, pertama, pendampingan pelatihan Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) dan pelatihan Audit Mutu Internal (AMI). Kedua, pelaksanaan konferensi internasional, serta ketiga, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) moderasi yang menjadi program prioritas Kementerian Agama dengan melibatkan Perguruan Tinggi Keagamaan dan Perguruan Tinggi Negeri lainnya.
Wening Udasmoro menyambut baik kesempatan kolaborasi dengan perguruan tinggi lain dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran perguruan tinggi nasional. “Kami memiliki Program Studi (Prodi) Inter Religious Studies (IRS) yang terdiri dari CRCS (Centre for Religious and Cross-cultural Studies) untuk jenjang S2. Sedangkan Prodi S3 Inter Religious Studies (IRS) diselenggarakan oleh Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), sebuah konsorsium yang terdiri dari UGM, UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Kristen Duta Wacana,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kedua prodi tersebut berada pada urutan 51-100 dunia dan memiliki komposisi mahasiswa dari berbagai macam latar belakang suku dan agama, dalam dan luar Indonesia, dengan pengajar yang memiliki latar belakang yang beragam pula. Wening berharap akan ada banyak mahasiswa IAKN Palangka Raya yang dikirim untuk belajar di Prodi IRS UGM. “Oktober nanti juga akan ada International Conference on Indigenous Religions ke-6 yang diselenggarakan di IAKN Ambon, mari kita menyukseskan kegiatan tersebut bersama-sama,” tuturnya.
Telhalia dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada UGM karena menjadi saksi transformasi IAKN Palangka Raya mulai dari Sekolah Tinggi berubah menjadi Institut, dan dalam waktu dekat akan berubah menjadi Universitas. “Kami sudah banyak dibantu oleh lembaga penjamin mutu UGM. Ke depannya kami berharap bisa diarahkan untuk KKN moderasi yang menjadi program prioritas pemerintah,” pinta Telhalia.
Penandatanganan MoU antara UGM dan IAKN Palangka Raya merupakan perpanjangan dari nota kesepahaman yang sudah ada sebelumnya. IAKN Palangka Raya tercatat akan mengikuti pelatihan Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) dan pelatihan Audit Mutu Internal (AMI) yang diadakan oleh Satuan Penjamin Mutu dan Reputasi Universitas (SMPRU) pada bulan Agustus yang akan datang.
Penulis: Triya Andriyani
Foto: Fristo