Anggota Komisi V DPR RI yang terdiri dari Sudewo, Hamid Noor Yasin, Mulyadi, dan Iis Rosyita Dewi melakukan kunjungan kerja ke kampus UGM untuk meninjau progres pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK), Senin (4/3). Dalam kunjungan tersebut, anggota komisi V didampingi langsung oleh Rektor UGM dan jajaran pimpinan universitas serta pengelola GIK.
Dalam pertemuan audiensi dengan Rektor, Sudewo mengatakan kunjungan kerja Komisi V DPR RI bertujuan untuk meninjau proses pembangunan gedung GIK yang dibiayai dari alokasi anggaran Kementerian PUPR. Bagi Sudewo, GIK merupakan salah satu terobosan untuk mendukung peningkatan kualitas SDM di tanah air dengan bekerja sama dengan banyak industri. “Kita mengapresiasi pada Kementerian PUPR yang telah mengusulkan pengalokasian anggaran pembangunan GIK. Saya kira ini sebuah terobosan bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk berkolaborasi dengan korporasi sehingga nantinya bisa sejajar dengan perguruan tinggi top di Amerika dan Eropa,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Sudewo berharap keberadaan GIK tidak hanya digunakan bagi sivitas akademika UGM namun juga bisa dimanfaatkan oleh warga di luar UGM. “Kami berharap GIK bisa digarap secara optimal untuk memberikan manfaat bagi sivitas akademika dan untuk Indonesia,” ujarnya.
Meski nantinya pembangunnya telah selesai namun untuk optimalisasi pemanfaatannya Sudewo meminta agar Kementerian PUPR tetap melakukan evaluasi secara rutin. Apabila memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan kualitas SDM dan hilirisasi secara signifikan, ia meminta pembangunan dengan konsep yang sama agar dibangun di kampus besar lainnya.
“Saya meminta Dirjen Cipta Karya mengawasi pemanfaatannya. Jika ini bagus, maka akan dikembangkan di perguruan tinggi lain. Namun jika belum optimal, nantinya PUPR bisa membantu agar gedung ini bisa eksis dan bisa dimanfaatkan jadi lebih baik lagi,” ungkapnya.
Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas kunjungan Komisi V DPR RI yang memberikan dukungan pada pembangunan GIK UGM. Rektor menceritakan awal mula ide dan usulan pembangunan GIK dilatarbelakangi atas kegelisahan atas minimnya hasil inovasi dari kampus yang bisa dihilirisasi ke industri dan masyarakat.
“Saat GIK diusulkan, ada kegelisahan dimana universitas di indonesia itu kurang erat hubungannya dengan dunia praktisi dan industri. Memang kita punya program pengabdian kepada masyarakat lewat KKN tapi kerja sama dengan industri masih kurang sehingga hilirisasi kurang maksimal. Kita perlu mendekatkan diri dari hulu hingga hilir terkait ini,” ujarnya.
Meski gedung GIK masih dalam tahap pembangunan, imbuhnya, pihak UGM sudah menggandeng sekitar 60 korporasi yang akan masuk dan bergabung. “Dari kolaborasi ini kita harap hasil penelitian dan inovasi bisa di hilirisasi,” paparnya.
Menurut Rektor, ia mendukung jika pihak legislatif dan kementerian untuk ikut memantau perkembangan pengelolaan GIK ke depan sebab tanpa dukungan pemerintah dan korporasi ini maka tidak akan bisa bekerja secara optimal. “Terima kasih atas motivasi dan perhatian dari komisi V ini akan menjadi tantangan bagi kami untuk mengembangkan GIK,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pembangunan Gedung GIK UGM direncanakan akan selesai pada bulan April 2024 mendatang.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Donnie