Lima mahasiswa UGM berhasil meracik daun Asam Jawa (Tamarindus indica) menjadi balsam untuk menyembuhkan luka dan antiseptik. Hasil racikan tersebut dibuat dalam bentuk balsam yang dinamai Tamarin Balm.
Ide pemanfaatan daun Asam Jawa ini berasal dari keinginan Muadz Fikri Gunawan, Khansa Auliya Putri Dewanto, Cokorda Keigoputra Pemayun, Abdi Cahyo Negoro, dan Fitria Desy Nur Fajar untuk menghadirkan alternatif produk perawatan kulit untuk menyembuhkan luka berbahan herbal yang tak hanya ampuh untuk mempercepat penyembuhan luka. Namun, produk yang dikembangkan juga tidak menimbulkan resistensi antibiotik dan tidak menimbulkan reaksi alergi, ruam, serta kemerahan pada kulit.
“Sebenarnya sudah banyak produk perawatan kulit yang menjanjikan kesembuhan pada luka. Namun, tidak sedikit yang memberikan reaksi alergi, ruam, dan kulit kemerahan yang biasanya disebabkan oleh campuran fragrance oil atau eksipien kimia sintesis yang berbahaya bagi kulit. Selain itu, obat-obatan antibiotik yang menunjang kesembuhan luka dapat menimbulkan resistensi antibiotik,”papar Ketua tim pengembang Tamarin Balm, Muadz, Rabu (11/10) di UGM.
Oleh karena itu, mereka mencoba membuat formula untuk produk perawatan luka yang aman dan efektif melalui pendekatan fitofarmaka yaitu produk perawatan luka yang berbahan dasar senyawa alami yang aman untuk kulit. Merekapun memanfaatkan daun tamarin Asam Jawa yang diketahui mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat sebagai antiseptik dan berpotensi untuk membantu kesembuhan luka.
“Keberadaan pohon Asam Jawa cukup melimpah di DIY namun pemanfaatanya belum maksimal sehingga kami berupaya mengolahnya sehingga bisa bisa berdaya guna dan bernilai ekonomis,”kata Muadz.
Fitria menjelaskan daun Asam Jawa memiliki kandungan yang bisa membantu dalam penyembuhan luka. Dalam daun Asam Jawa terkandung senyawabioaktif seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin yang memiliki aktivitas antiseptik kuat sehingga efektif mencegah timbulnya infeksi pada luka. Penggunaan daun Asam Jawa bisa membantu membersihkan luka secara alami dan mencegah perkembangan bakteri berbahaya.
Tak hanya itu, daun Asam Jawa juga mempunyai kandungan zat penyembuh luka. Dengan begitu, pemanfaatan daun ini bisa merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada kulit dan mempercepat proses penyembuhan luka.
“Disamping itu juga membantu mengurangi risiko bekas luka yang permanen,”tuturnya.
Apabila terdapat peradangan pada luka, daun Asam Jawa juga bisa membantu mengurangi pembengkakan dan kemerahan di sekitar luka. Sebab, dalam daun ini mengandung senyawa anti peradangan.
Dalam daun Asam Jawa juga memiliki kandungan antioksidan yang dapat melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Hal ini membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah terjadinya komplikasi.
Selain menggunakan Asam Jawa sebagai bahan utama, di dalam Tamarin Balm juga ditambahkan minyak esensial lavender yang memiliki kandungan terpenoid, linalool, dan linalyl acetate yang berpotensi sebagai antioksidan, antibakteri, anxiolytic, analgesik, dan anti-inflamasi. Selain itu penambahan minyak esensial Lavender ini juga untuk memberikan efek relaksasi.
“Kami juga menambahkan vitamin E yang merupakan antioksidan sehingga baik untuk melindungi kulit dari stres oksidatif dan mempercepat penyembuhan luka pada kulit,”imbuh Khanza.
Fitria mengatakan produk dikembangkan dalam bentuk balm agar nyaman digunakan. Selain itu dengan bentuk balm bisa meningkatkan pelekatan topikal dan mempermudah penetrasi ke dalam jaringan kulit.
Saat ini Tamarin Balm telah beredar di pasaran. Untuk 1 Tamarin Balm dijual seharga Rp12.000 dan bisa dipesan melalui IG: @pkmugm_tamarinda.balm. Nah bagi Anda yang menginginkan alternatif solusi salep penyembuh luka berbahan herbal jangan ragu untuk menggunakan produk buatan mahasiswa UGM ini.
Penulis: Ika
Foto: Donnie