Tim mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil mengukir prestasi sebagai tiga besar dalam kompetisi bisnis tingkat internasional yang diselenggarakan oleh The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW). Dalam kompetisi ICAEW Mainland China & South-East Asia Business Challenge 2024 berlangsung pada 11 Mei 2024 di Jakarta, tim FEB UGM juga memborong penghargaan lain sebagai Most Agile Team.
Tim beranggotakan Airyn Nabiel Karaputri (IUP Ilmu Ekonomi 2022), Ancilla Patsy Martani (IUP Manajemen 2021), Dinda Redinata Fadilah (Akuntansi 2021), Elizabeth Christy Go (IUP Manajemen 2021), Grace Zefanya Octovella Situmorang (Ilmu Ekonomi 2021), dan Yovania Maria Angelita (Akuntansi 2021) dengan dosen pembimbing Prof. Ainun Naim, Ph.D., M.B.A., dan Fu’ad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D., CA., serta mentor Dr. Okkie Putriani.
Selain meraih juara tiga dan penghargaan sebagai Most Agile Team, salah satu anggotanya yakni Elizabeth Christy Go mendapatkan penghargaan sebagai Best Presenter. Dalam kompetisi prestisius tersebut, tim FEB UGM yang bernama Six Sigma harus bersaing dengan 10 tim dari sejumlah perguruan tinggi di China, Singapura, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Indonesia. Bersama dengan tim Singapore Management University (SMU) dan VinUniversity, Vietnam dalam tiga besar, tim FEB UGM memperoleh posisi di Juara 3 (2nd Runner Up).
“Tentu kami sangat bersyukur dan hingga saat ini tidak menduga dapat meraih juara di tengah tim-tim internasional yang begitu kompetitif. Sejak awal kami memiliki pressure yang cukup besar mengingat Indonesia adalah tuan rumah, namun syukurlah kami dapat tetap mengharumkan nama Indonesia dan UGM. Ini adalah pertama kalinya UGM memenangkan ICAEW tingkat nasional bahkan internasional, semoga dapat dipertahankan dan ditingkatkan ke depannya,” urai Ketua tim Six Sigma, Yovania, saat dihubungi Senin (13/5).
Yovania mengatakan mereka berhasil meraih juara tiga tingkat internasional setelah menyelesaikan kasus bisnis yang diberikan terkait sebuah industri game company yang berbasis di London. Setiap tim diberi waktu 90 menit untuk membaca, menganalisa, melakukan perhitungan finansial, membuat strategi, hingga decking, dan mengumpulkan hasil analisis.
Dalam kompetisi itu, tim diminta untuk berlaku sebagai konsultan perusahaan untuk menjawab permasalahan perusahaan mereka terkait kondisi internal dan eksternal perusahaan, risiko yang dihadapi, serta membuat analisis apakah perlu melakukan pengembangan satu project yang diprediksi dapat menjawab permintaan pasar dan mendukung pertumbuhan perusahaan. “Selain itu, kami juga ditantang untuk memutuskan apakah perlu melakukan joint venture yang menjadi kebimbangan perusahaan tersebut. Kasus yang diberikan cukup banyak dan kompleks, lebih dari 20 halaman soal,” terangnya.
Perjalanan tim Sigma Six menyabet juara tiga di tingkat internasional tidaklah mudah. Sebelumnya, mereka harus berkompetisi di tingkat regional pada ICAEW Indonesia Business Challenge 2024. Dalam kompetisi tingkat regional ini diikuti 28 tim dari 18 perguruan tinggi di Indonesia di mana setiap tim ditantang untuk memecahkan masalah, menawarkan inovasi dan solusi dalam waktu 48 jam serta menunjukkan kemampuan berkomunikasi efektif sebagai seorang chartered accountant.
Keluar sebagai juara pertama tim dari Universitas Padjajaran dan juara kedua tim FEB UGM. Pada grand final regional ini dua tim terbaik berkesempatan mewakili Indonesia untuk maju level global pada ICAEW Mainland China & South-East Asia Business Challenge 2024.
Yovania menambahkan prestasi yang berhasil diraih tidak hanya buah dari kerja keras tim. Keberhasilan yang diraih juga tidak lepas dari dukungan dan fasilitasi yang diberikan oleh FEB UGM melalui CSDU yang melakukan pendampingan dan pembinaan seperti penyediaan dosen pendamping dan mentoring insentif, fasilitasi ruang dan latihan yang terjadwal.
“Adanya dosen pembimbing dan CSDU benar-benar menjadi support system baik itu secara personal maupun profesional,” ucapnya.
Kepala Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM, Arizona Mustikarini, Ph.D., menyampaikan FEB UGM melalui CSDU memfasilitasi para mahasiswanya yang berlaga dalam berbagai kompetisi baik di tingkat, nasional, regional, hingga internasional. Fasilitasi tersebut diwujudkan dalam beragam bentuk mulai dari seleksi talenta, mentoring oleh dosen ahli di bidangnya dari seleksi tingkat nasional hingga tingkat internasional, pelatihan presentasi dan public speaking, serta pendanaan dan pengiriman delegasi FEB UGM. Berbagai program tersebut merupakan bentuk komitmen FEB UGM dalam upaya menumbuhkembangkan pemimpin masa depan di bidang ilmu ekonomi dan bisnis untuk mengembangkan aspek keberlanjutan.
Arizona mengatakan FEB UGM memiliki komitmen kuat untuk mendukung seluruh mahasiswanya yang terjun mengikuti berbagai kompetisi. Melalui CSDU bersama dengan para mentor berkoordinasi dan berkomunikasi untuk membimbing delegasi mahasiswa FEB UGM agar mencapai prestasi terbaiknya.
“Di tingkat nasional kemarin sebenarnya tim FEB UGM memperoleh posisi kedua, tetapi berhak masuk ke babak internasional. Lalu, untuk babak internasional, kami kejar dengan persiapan semaksimal mungkin sehingga akhirnya bisa masuk tiga besar bersama dengan SMU dan VinUniversity. Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi FEB UGM,” paparnya.
ICAEW Mainland China & South-East Asia Business Challenge merupakan kompetisi yang dirancang bagi mahasiswa di perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara dan China. Kompetisi ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menunjukkan bakat dan pemikiran inovatif di sektor keuangan sebagai upaya mempersiapkan pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global dalam dunia bisnis.
Reportase dan penulisan/ Humas FEB UGM: Kurnia Ekaptiningrum