Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, meminta mahasiswa KKN UGM dapat membantu pemerintah provinsi Gorontalo dalam mengentaskan kemiskinan warganya.
“Dari kegiatan KKN UGM ini nantinya diharapkan dapat membuat desa lokasi KKN menjadi model bagi Gorontalo untuk keluar dari jerat kemiskinan,” tuturnya.
Hal tersebut disampaikan saat menyambut kedatangan 52 mahasiswa KKN UGM pada 26 Juni 2023 lalu. Upaya pengentasan kemiskinan menjadi penting mengingat Gorontalo termasuk dalam lima provinsi termiskin di Indonesia.
Selain persoalan kemiskinan, dikatakan Ismail,stunting juga masih menjadi permasalahan utama di wilayahnya. Selama ini data stunting masih berupa angka tanpa mencantumkan nama dan alamat penderita stunting.
“Kami juga berharap adik-adik mahasiswa bisa membantu pendataan di lima desa yang menjadi lokasi KKN,”ucapnya.
Mahasiswa KKN UGM yang tergabung dalam Unit Batudaa Pantai dan Unit Randangan ditempatkan di lima desa yaitu Desa Olimoo’o, Lamu, Tontayuo, Sari Murni, dan Banuroja. Selama pelaksanaan KKN, kedua unit ini akan berkolaborasi dengan tim dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang berjumlah sebanyak 75 mahasiswa dari 3 fakultas berbeda.
Dalam kesempatan itu juga diadakan Workshop Masterplan Desa yang dibawakan oleh HRC Caritra. Dalam workshop ini, mahasiswa KKN UGM dan UNG dibekali dengan pengetahuan perencanaan desa melalui masterplan dan penyusunan program pembangunan desa. Pembekalan ini sekaligus menjadi kesempatan lain bagi mahasiswa UGM dan UNG untuk membangun relasi dan berlatih berdiskusi bersama sebelum nantinya penerjunan di desa-desa.
Mahasiswa KKN UGM Unit Batudaa Pantai dan Unit Randangan dilepas UGM pada 23 Juni 2023 dan tiba di Gorontalo pada 25 Juni 2023. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Pengurus Daerah Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) melalui jamuan di Kantor Walikota Gorontalo yang dihadiri Walikota Gorontalo, Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, tim dosen dan mahasiswa peserta KKN UNG. Selain menyambut mahasiswa UGM, jamuan ini juga menjadi ajang untuk mengakrabkan mahasiswa UGM dan UNG yang belum pernah bertemu sebelumnya sekaligus podium bagi jajaran pemerintah kota Gorontalo untuk mengungkapkan harapan akan pelaksanaan KKN Kolaboratif antar UGM dan UNG.
Walikota Gorontalo, Marten Taha, berharap KKN kolaborasi antara UGM dan UNG nantinya dapat berjalan secara berkelanjutan. Tak hanya itu, program KKN juga diharapkan dapat merambah hingga kota Gorontalo.
Kegiatan KKN PPM UGM yang dinisiasi sejak tahun 1951 ini merupakan program pengabdian masyarakat yang diarahkan untuk mendorong kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan UGM sebagai wujud komitmen dalam membantu pemerintah mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SGDs) terutama dalam mengentaskan kemiskinan dalam segala bentuk, mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan, mendorong kehidupan sehat dan sejahtera, serta pendidikan berkualitas.
Penulis: Ika
Foto: Dok. Tim KKN