Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) melakukan sosialisasi pemilahan sampah. Kegiatan sosialisasi dilakukan pada Sabtu, 29 Juli 2023 dengan partisipan siswa/i kelas 5 SDN 1 Labuhan Pandan, Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. “Program sosialisasi pemilahan sampah ini merupakan langkah awal dari realisasi Zero Waste untuk meningkatkan kesadaran terkait pentingnya pengelolaan sampah sehingga tidak terjadi penumpukan sampah,” kata anggota tim mahasiswa KKN PPM UGM, Melvira Alifianti Putri Sopyan, dalam keterangan tertulis yang dikirim ke wartawan, Senin (8/8).
Menurut Melvira, program pemilahan sampah ini dilakukan secara menyenangkan sehingga siswa dapat memahami materi lebih baik. Kegiatan diawali dengan pengenalan jenis-jenis sampah, pemilahan sampah organik, anorganik, dan limbah bahan berbahaya dan beracun serta cara mendaur ulang sampah. Setelahnya, dilanjutkan penayangan film pendek edukatif mengenai pentingnya pemilahan sampah. “Terakhir, ditambahkan sesi games menarik terkait jenis-jenis sampah sehingga kegiatan lebih interaktif,” katanya.
Melalui program implementasi Zero Waste ini, kata Melvira, diharapkan sosialisasi pada anak-anak sebagai generasi penerus dan agen perubahan dapat menjadi dasar penting bagi penanggulangan permasalahan sampah yang terjadi dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Selain edukasi pemilahan sampah, kata Melvira, tim mahasiswa KKN memperkenalkan ecoprint sebagai metode pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi dengan menggunakan dedaunan serta bunga-bunga yang diperoleh dari lingkungan sekitar rumah dan sekolah. Pelatihan teknik ecoprint disosialisasikan pada siswa siswi MTs Riyadhus Shalihin NW Veteran, Desa Labuhan. “Peserta diberikan pemahaman terkait definisi ecoprint, jenis ecoprint, bahan dan alat yang digunakan, serta tahapan ecoprint melalui presentasi, penayangan video, serta praktik secara langsung,” ujarnya.
Dikatakan Melvira, pelatihan ecoprint dilakukan dengan metode pounding atau memukulkan dedaunan serta bunga ke atas kain menggunakan palu sehingga motifnya tercetak pada kain. Selanjutnya, ecoprint dibuat pada totebag sehingga dapat langsung digunakan.
Menurut Melvira, program ini disambut dengan positif oleh siswa serta guru yang terlihat antusias serta secara aktif mengajukan pertanyaan dan mendokumentasikan proses pembuatan ecoprint. Melalui program ini, diharapkan Melvira dapat meningkatkan keterampilan serta kreativitas siswa dalam keterampilan ecoprint.
Penulis: Gusti Grehenson