Pakar Biomaterial dan Biomimetik dari School of Engineering, University of Edinburgh, United Kingdom, Dr. Parvez Alam memberikan kuliah umum yang bertajuk “Biology-Engineering Interface”, Jumat (17/5), di ruang auditorium Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Parves dalam pemaparannya menjelaskan bahwa saat ini para ilmuwan tengah berusaha meniru keragaman organisme untuk diaplikasikan dalam teknologi rekayasa untuk desain biomimetik.
Ia memberikan contoh mekanisme sayap pesawat yang dirancang untuk menangkap udara dengan stabil, yang selanjutnya dieksplorasi kemungkinan sayap tersebut ditempatkan di depan, tetap stabil namun dengan kecepatan yang dapat dimaksimalkan. “Namun saat ini masih belum berhasil karena, seperti yang saya katakan, biologi melampaui batas,” tambah Dr. Parvez.
Menurutnya, riset biomimetik telah dikembangkan oleh ilmuwan di seluruh dunia, mulai dari tingkat makro hingga molekuler. Termasuk dalam hal pengembangan struktur bangunan yang terinspirasi dari tulang manusia yang kuat, kokoh, namun ringan. Lalu, ada desain sarung tangan yang mampu menempel pada permukaan kering, terinspirasi dari kemampuan cicak menempel di dinding. “Hingga penemuan desain teknologi dengan bentuk mirip jaring laba-laba memiliki kekuatan 350 kali lebih tinggi dibandingkan baja,” tegasnya.
Dr. Parvez menjelaskan desain morfologi dan struktur organisme terbentuk untuk beradaptasi dengan cara bertahan hidup dan lingkungannya. Hal itu pun dilakukan para ilmuwan dalam merancang ulang struktur morfologi ini untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata di lapangan. Ia menyebutkan beberapa penelitian biomimetik yang melibatkan cakar hewan arboreal hingga penelitian tentang kekuatan selubung telur laba-laba.
Tidak hanya di kalangan ilmuwan, imbuhnya, Parvez juga menyampaikan hasil penelitian mahasiswanya yang berusaha merancang struktur sayap berdasarkan prinsip sayap serangga. Penelitian ini menitikberatkan pada efisiensi energi dalam mekanisme terbang, dengan meniru gerakan sayap serangga yang mengurangi penggunaan otot. “Kolaborasi antara biologi dan rekayasa ini diharapkan dapat mendalami lebih jauh tentang pembentukan dan fungsi organisme, serta menerapkannya dalam teknologi saat ini,” katanya.
Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, mengatakan kegiatan kuliah umum ini sebagai bentuk dari hasil kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dan University of Edinburgh untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan mahasiswa terkait bidang biomaterial dan biomimetic. “Fakultas Biologi UGM tengah memperkuat hubungan kerja sama pertukaran dosen dan mahasiswa serta komitmen dalam Sustainable Development Goals untuk peningkatan pendidikan inklusif dan perluasan bidang kerja sama,” ujarnya.
Penulis: Dita
Editor: Gusti Grehenson