Kota adalah pusat peradaban manusia. Peradaban kota di dunia sekarang ini sudah berjalan 6.000 tahun dan akan terus mengalami perubahan seiring dengan pesatnya pembangunan. Tugas seorang perencana kota sangatlah penting dalam membangun kota masa depan yang maju dan berkeadilan bagi penghuninya. “Perencanaan merupakan ujung tombak pembangunan. Moral integrity menjadi hal penting dalam seorang perencana karena memberikan arah jangka panjang. Hal penting bagi seorang perencana adalah kemampuan komunikasi dan kemampuan membangun kerangka pembangunan masa depan, sebab pembangunan kota itu tidak pernah selesai,” kata Guru Besar Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., Ph.D., dalam rilis seminar “Planning Revisited: From Knowledge yang berlangsung di Auditorium Lt.3 Gedung SGLC Fakultas Teknik UGM yang dikirim Jumat (13/10).
Soal pentingnya peran seorang perencana bagi pembangunan wilayah dan perkotaan ini juga disampaikan oleh Pejabat (PJ) Bupati Bekasi, Dr. Dani Ramdan, M.T. Menurutnya, keilmuan perencanaan wilayah dan kota dalam dunia kerja sangat membantu dalam mengemban tugasnya sebagai pejabat kepala daerah. “Memang pekerjaan tidak masuk ke penataan ruang. Namun, ilmu perencanaan kota dan wilayah yang saya dapat di UGM menjadi sangat penting untuk memahami penyusunan rencana pembangunan, RTRW dan berbagai rencana induk infrastruktur,” kata alumnus Magister Perencanaan Kota dan Wilayah (MPKW), FT UGM ini.
Saat perencana masuk pada bidang pemerintah, ujarnya, banyak tantangan yang masuk seperti dari berhadapan dengan para pebisnis dan politikus yang akhirnya memerlukan konsistensi dan integritas sebagai pengambil kebijakan. “Roh perencanaan adalah optimisme dan ini menjadi kunci. Kelompok paling optimis adalah lulusan perencanaan. Aspek integritas keilmuan dan moral harus diutamakan. Kasus di Bekasi, sekian tahun belum ada RDTR (Rencana Detail tata Ruang), ternyata RDTR ada tetapi tidak disahkan karena menghambat proyek (perijinan) ini tantangan untuk integritas,”paparnya.
Selain itu arah pengembangan kawasan industri di Bekasi menurutnya tidak terkoneksi antar Kawasan.”Saat ini sedang diupayakan dengan RTRW untuk mendorong integrasi antar kawasan industri,” katanya.
Kepala Biro Kepegawaian Kementerian PUPR, Dra. Canka Putri, M.A., mengakui peta perencanaan menjadi rujukan bagi pembangunan di seluruh Kementerian termasuk PUPR. “Peta menjadi nomor satu dalam setiap kegiatan pembangunan, salah satunya peta dari PUPR digunakan oleh seluruh kementerian. Di PUPR tidak hanya pada infrastruktur dibangun saja tapi juga memperhatikan pada kualitas, lingkungan, dan estetika,” ungkapnya.
Bagi Canka Putri, semangat optimisme harus dipegang teguh oleh seorang perencana di PUPR apalagi dalam memandang perencanaan kota dan wilayah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sekarang ini dilakukan oleh Kementeriannya. “Kita harus optimis dengan IKN, karena prosesnya sangat serius. Proses perencanaan menjadi sangat penting dan terus disempurnakan yang harus disesuaikan dengan kondisi lapangan,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson