Universitas Gadjah Mada setiap tahunnya mengalokasikan dana beasiswa mencapai ratusan miliar yang berasal dari berbagai sumber pembiayaan, salah satunya dari Sumbangan Sukarela Pengembangan Institusi (SSPI) tahun 2022 serta Sumbangan Solidaritas Pendidikan Unggul (SSPU) tahun 2023. Beasiswa yang diberikan mulai tahun 2023 lalu ini dialokasikan untuk membantu mahasiswa yang sedang mengalami kesulitan ekonomi agar dapat tetap melanjutkan kuliah.
Besaran alokasi beasiswa dari SSPI Tahun 2022 mencapai Rp264.000.000, diberikan kepada 44 mahasiswa yang memenuhi ketentuan pemberian beasiswa. Bantuan pendidikan yang diberikan senilai Rp3.000.000,00/mahasiswa/semester. Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa aktif Program S1 atau D4 dengan syarat IPK minimal 3,00.
Salah satu penerima beasiswa ini adalah Farrel Todotua Tarihoran, mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2022. Sejak sang ayah terkena stroke dan ibu mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) keluarga ini kehilangan sumber pencaharian sehingga sulit untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karena itu, beasiswa yang ia terima cukup membantu untuk mendukung perkuliahan dan kesehariannya sebagai mahasiswa.
“Kedua orang tua saya tidak bekerja sehingga dana untuk kebutuhan sehari-hari hanya berasal dari wali saya. Saya bersyukur mendapatkan beasiswa ini karena saya bisa memenuhi kebutuhan saya dalam hal akademik, seperti pembelian alat tulis dan buku-buku perkuliahan. Secara non akademik, saya juga terbantu dalam hal-hal seperti pembayaran kos bulanan dan makan sehari-hari,” tutur Farrel.
Hal serupa dirasakan oleh Nisrina Aulia, mahasiswa Sekolah Vokasi angkatan 2022. Menurutnya bantuan ini sangat bermakna bagi keluarganya. Ayah Nisrina bekerja di sebuah toko dengan penghasilan di bawah Upah Minimum Regional (UMR), sedangkan sang ibu lebih banyak di rumah sembari sesekali menerima panggilan memijat bayi. Dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya, keluarga ini kesulitan untuk menanggung biaya kuliah Nisrina dan kakaknya yang juga masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta.
“Saya ingin mengurangi beban orang tua karena harus membiayai kakak yang juga masih kuliah. Beasiswa ini cukup membantu untuk membayar UKT, bahkan saya bisa menyisihkan uang untuk membeli kebutuhan kuliah,” tuturnya.
Ia bersyukur bahwa terdapat banyak beasiswa yang tersedia bagi mahasiswa UGM. Informasi terkait beasiswa pun menurutnya cukup mudah untuk diakses melalui laman Direktorat Kemahasiswaan serta kanal media sosial. Berkat beasiswa ini, Nisrina pun lebih semangat dan percaya diri untuk menjalani aktivitasnya di kampus karena tidak lagi memberatkan orang tuanya dengan biaya kuliah.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., menuturkan bahwa UGM memang mengalokasikan sebagian pemasukan dari SSPI dan SSPU ke dalam bentuk beasiswa. Hal ini sejalan dengan komitmen UGM untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi generasi muda Indonesia dari berbagai latar belakang sosial ekonomi untuk memperoleh pendidikan terbaik di kampus UGM.
”Kita tidak mau sampai ada mahasiswa yang berhenti kuliah karena masalah ekonomi. Kita akan bantu, dan pasti ada jalan kalau adik-adik juga mau berjuang dan berusaha,” tuturnya.
Beasiswa UGM kembali dibuka pada tahun 2024, menggunakan alokasi anggaran dari SSPU tahun 2023. Komponen beasiswa berupa bantuan pendidikan senilai UKT atau maksimal Rp4.000.000/mahasiswa/semester untuk periode 2 semester. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 13 Maret hingga 22 Maret 2024 melalui laman simaster.ugm.ac.id. Informasi terkait beasiswa ini serta beasiswa lain yang dikelola UGM dapat diakses melalui laman ditmawa.ugm.ac.id/kesejahteraan.
Penulis: Gloria