Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan gelar Doktor Honoris Causa (HC) dalam bidang ilmu konservasi sumber daya hutan kepada Ir. Wahjudi Wardojo, M.Sc. Penganugerahan gelar tersebut dilakukan Kamis (31/8) di Balai Senat UGM.
Penganugerahan doktor kehormatan ini dilakukan karena Wahyudi Wardojo dinilai memiliki jasa luar biasa dalam bidang ilmu konservasi sumber daya hutan dengan fokus utama ilmu konservasi keanekargaman hayati sehingga menjadi bagian dalam penyelamatan keanekaragaman hayati. Selain itu, ia juga dinilai memiliki keluasan cakrawala terkait dinamika paradigma konservasi keanekaragaman hayati di tingkat global dan nasional.
Ketua tim promotor pemberian gelar doktor HC, Prof. Dr. Ir. Satyawan Pudyatmoko, M.Sc, IPU., mengatakan selama masa baktinya sebagai pejabat publik, Wahjudi Wardojo telah mencerminkan profil seorang pengambil kebijakan publik yang sesuai dengan deskripsi profil lulusan program studi doktor ilmu kehutanan UGM. Ia juga memberi keteladanan perwujudan misi UGM yaitu catur dharma UGM, baik dalam bidang pendidikan dan penelitian, khususnya melakukan pengabdian pada masyarakat dan upaya pelestarian ilmu dengan memanifestasikannya dalam kehidupan terutama dalam pengelolalaan kawasan konservasi dan pelestarian sumber daya hayati dan ekosistemnya.
“Pengembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan Ir. Wahjudi Wardojo, M.Sc., telah menunjukkan karya dan jasa dalam hal aksiologi ilmu pengelolaan konservasi sumber daya hutan di Indonesia. Kiprah dan sikap nyata dan luar biasa selama berkarir dan setelah purna tugas, yaitu kepeloporan, kepedulian pada keanekaragaman hayati, konsistensi, keberpihakan dan kepemimpinan sehingga mampu berkontribusi dalam penyelesaian masalah bangsa dan negara,” paparnya.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyampaikan bahwa UGM berkomitmen untuk mendukung kelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. Pembangunan pusat laboratorium Biodiversitas Indonesia, pengembangan advokasi kebijakan terkait rancangan pengembangan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI), kebijakan kampus hijau atau penataan tata hijau sebagai bentuk rekayasa ekologi, hingga pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui kegiatan KKN peduli lingkungan seperti program rehabilitasi hutan mangrove maupun kawasan pantai menjadi langkah nyata UGM untuk turut berkontribusi mendukung kelestarian hayati di negeri ini.
UGM juga mengapresiasi setiap langkah nyata para alumni yang mendukung program penyelamatan keanekaragaman hayati maupun perluasan cakrawala terkait dinamika paradigma konservasi keanekaragaman hayati di tingkat global maupun nasional.
“Oleh karenanya UGM memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada salah satu alumni terbaiknya yaitu Ir. Wahjudi Wardojo, M.Sc., sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa beliau yang luar biasa di bidang ilmu konservasi sumber daya hutan,”jelasnya.
Ova mengatakan Ir. Wahjudi Wardojo, M.Sc., merupakan sosok pembelajar dan pekerja keras di bidang kehutanan. Sepanjang kariernya di Kementerian LHK maupun saat purna tugas, ia juga dipercaya untuk mewakili delegasi Indonesia dalam berbagai forum negosiasi internasional. Buah pemikiran beliau pun banyak dituangkan dalam sejumlah narasi buku maupun publikasi populer di media massa.
“Semoga pemberian gelar doktor kehormatan ini mampu memicu semangat baru untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan bagi peningkatan kelestarian hayati, sekaligus memberikan inspirasi bagi semua pihak untuk terus berkarya demi kemajuan bangsa,” urainya.
Saat penganugerahan gelar doktor HC Wahjudi Wardjojo menyampaikan orasi ilmiah berjudul Konservasi Keanekaragaman Hayati Demi Masa Depan Dunia: Peluang dan Peran Indonesia.
Wahjudi Wardojo lahir di Tuban pada tanggal 22 Juli 1950. Menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kehutanan UGM dan lulus pada tahun 1976. Pada tahun 1990, Ir. Wahjudi Wardojo M.Sc. berhasil menyelesaikan studi magister di Amerika Serikat dengan gelar M.Sc. dari Michigan State University, East Lansing, Michigan.
Wahjudi Wardojo telah menjalani karier yang sangat panjang dalam bidang kehutanan dan lingkungan. Ia juga menjadi pembelajar selama menjalankan tugas-tugas diemban saat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pengambil kebijakan pada Kementerian Kehutanan selama kurun waktu 1976 – 2009. Penasihat senior pada Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) (2009 – sekarang), delegasi Indonesia dalam negosiasi internasional anggota World Commission on Protected Areas (WCPA), The World Conservation Union (IUCN) (1993 – sekarang), dan pakar Indonesia untuk World Heritage Committee (WHC) bidang Alam (Nature World Heritage) UNESCO pada periode 2015-2019.
Wahjudi Wardoyo juga aktif membagikan gagasan dan pemikirannya seputar dunia kehutanan dalam seminar dan konferensi yang diselenggarakan berbagai institusi baik di dalam negeri maupun di mancanegara. Ia pun banyak menghasilkan karya-karya ilmiah yang diterbitkan sebagai bentuk dokumen akademik, artikel ilmiah dan media masa. Buah-buah pemikiran Ir. Wahjudi Wardojo juga banyak dituangkan dalam buku maupun bab buku. Di antaranya adalah buku berjudul “Investing in biodiversity: a review of Indonesia’s integrated conservation and development projects” yang terbit tahun 1999 dan “Inspirasi dari gunung Gede Pangrango” yang terbit tahun 2020.
Penulis: Ika
Foto: Firsto