Universitas Gadjah Mada dan Dili Institute of Technology (DIT), Timor Leste, melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dalam bidang tridharma perguruan tinggi, Jumat (31/5), di Gedung Pusat UGM. Kedua belah pihak sepakat memperluas cakupan kerja sama, termasuk untuk membuka kesempatan bagi program pertukaran mahasiswa. Penandatanganan nota kesepahaman bersama ini dilakukan oleh Rektor DIT Timor Leste, Dr. Salustiano dos Reis Piedade, S.T., M.Sc. dengan Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM, Prof. Dr. apt. Puji Astuti, S.Si., M.Sc. Selain itu, MoU juga dilakukan antara Fisipol UGM yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Dr. Fina Itriyati, dengan Direktur Eksekutif Sekolah Pascasarjana, Penelitian dan ICT DIT, Edio da Costa.
Rektor DIT, Dr. Salustiano dos Reis Piedade, S.T., M.Sc.,mengatakan kerja sama diharapkan bisa memberikan manfaat bagi kedua institusi. Terlebih menjelang akan diakuinya Timor Leste sebagai anggota ASEAN secara resmi. Meskipun secara geografis Timor Leste merupakan bagian dari Asia Tenggara, namun keanggotaannya dalam ASEAN masih belum diakui. “Timor Leste telah mendaftar ke ASEAN sejak tahun 2011. Sayangnya, beberapa negara di Asia Tenggara masih belum setuju untuk memasukkan Timor Leste ke ASEAN. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabil di Timor Leste,” kata Salustiano.
Salustiano menegaskan bahwa negaranya akan segera masuk ke ASEAN di tahun depan. Dengan diakuinya sebagai anggota ASEAN ia berharap bisa mendorong kerja sama yang lebih luas terutama mendorong kegiatan pendidikan, pengajaran, riset dan pengabdian yang lebih berkualitas lagi di DIT. “Kerja sama ini bagian dari komitmen kami untuk memperkuat kerja sama, berbagi pengetahuan, serta di bidang seperti strategi pengajaran, penelitian, pelatihan, publikasi, dan pengabdian pada masyarakat,” ujarnya.
Puji Astuti mengatakan pihaknya akan mendukung dan membantu DIT untuk masuk ke jejaring ASEAN University Network (AUN) pasca ditetapkannya Timor Leste sebagai anggota resmi ASEAN. “Saat ini, UGM sebagai bagian dari AUN telah memiliki program pertukaran sesama universitas anggota AUN,” katanya.
Menurut Puji, kerja sama ini bisa membuka peluang pengembangan pendidikan post graduate, yakni jenjang magister dan diploma. Jalinan kerja sama ini dilakukan dengan banyak pihak, mulai dari universitas internasional hingga swasta. Salah satu yang terus didorong adalah pemberian beasiswa dan program-program pertukaran. “Kami juga sering melakukan kerja sama dengan mitra-mitra internasional, harapannya tercipta sinergi yang memungkinkan kemajuan untuk kedua pihak,” tambah Puji.
Penguatan hubungan kerja sama dengan mitra baik dalam dan luar negeri diakui Puji sebagai salah satu upaya UGM untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Sebab mahasiswa UGM mendapat peluang dan kesempatan untuk lebih leluasa mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan internasional.
Penulis: Tasya
Editor: Gusti Grehenson
Foto: Firsto