Selama lebih dari 70 tahun, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM telah berdiri dan berkontribusi melahirkan ide-ide dan generasi anyar di bidang kesehatan. Untuk merayakan dedikasi tersebut, FKH UGM mengadakan acara Temu Kangen Alumni dalam rangkaian kemeriahan Dies Natalis Ke-77 FKH UGM pada Sabtu (16/9). Pentas bertajuk “Vethorak Humor: Lutung Kasarung” tersebut dihadiri oleh civitas akademika FKH UGM, alumni, bahkan mahasiswa yang turut meramaikan panggung hiburan tersebut.
“Pada kesempatan kali ini, judul kita adalah temu kangen. Jadi, habis ketemu, nanti bisa kangen. Jadi, kita nikmati momentum ini sebagai kelahiran FKH UGM yang ke-77. Kita melaksanakan kegiatan yang tidak susah-susah, melainkan yang senang-senang. Pertama nyanyi-nyanyi, lalu nanti malam kethoprak. Pada sore sampai malam hari ini kita akan mengungkapkan rasa bahagia kita ketika FKH UGM sudah mencapai usia ke-77 ini. Tentu ini adalah usia yang sangat dewasa bagi FKH UGM untuk mewujudkan kesehatan hewan, dan kedepannya kita bisa menghadapi berbagai tantangan penyakit hewan,” ucap drh. Nur Sapto Hidayat selaku Ketua Panitia.
Pentas perayaan ulang tahun FKH UGM menghadirkan berbagai tampilan menarik, mulai dari tarian, paduan suara, hingga aksi wayang. Kagama Beksan, satuan kegiatan seni yang diinisiasi oleh Alumni UGM hadir membawakan Tari Dombanini sebagai pembuka. Selanjutnya, penampilan alumni dari berbagai angkatan juga memeriahkan suasana sore itu. Sinergi KAGAMA ini tentu patut diacungi jempol, mengingat di tengah kesibukan masing-masing, setiap alumni masih meluangkan waktu sejenak untuk berkumpul dan menjalin sillaturahmi sembari mengingat kenangan masa lampau.
Malamnya, puncak acara disajikan dengan tampilan Karawitan Sekar Gendhing dari Karawitan Satolaras Budaya FKH UGM, dan kethoprak humor yang ditulis oleh Agus Marsudi. Tak hanya itu, Ki Dandun Hadi Witono juga turut hadir sebagai dalang yang membawakan kisah menarik dari Vethoprak. “Kethoprak humor ini agak unik. Karena pemerannya ada yang dari profesor, ada yang dari pejabat, dan juga para akademisi. Jadi, orang-orang pinter, mereka berpartisipasi untuk mengotak-atik naskah. Jadi, namanya kethoprak partisipatif dan demokratis,” tutur Agus Mulyadi, selaku penulis naskah.
“Saya ucapkan sugeng rawuh bagi segenap alumni yang hadir. Melihat antusiasme yang luar biasa dalam merayakan Dies Natalis FKH UGM ini, saya sebagai dekan sungguh sangat bangga. Ini betul-betul mengingatkan kepada kita semua, bahwa FKH UGM ini adalah rumah kita bersama. Rumah yang pada suatu ketika kita ingin mampir sesekali. Karena itu saya ucapkan terima kasih. Saya berharap, kita akan bertemu lagi pada acara yang sama, pada dies natalis juga di tahun-tahun berikutnya. Penyelenggaraan kegiatan dengan menyediakan seni tradisional ini sudah kita laksanakan sejak tahun sebelumnya. Jadi, semalam suntuk kita hadirkan wayang. Sekarang kita hadirkan kethoprak humor yang akan menghibur kita semua,” ucap Dekan FKH UGM, Prof. drh. Teguh Budipitojo, M.P., Ph.D. Pagelaran tersebut pun sukses memberikan malam tak terlupakan bagi segenap alumni dan civitas akademika FKH UGM.
Penulis: Tasya