Kamu tertarik untuk menjadi psikolog atau menjadi praktisi profesional, pengambil keputusan, tokoh masyarakat, dan manajer di bidang Psikologi? Jika iya, kamu bisa memilih kuliah di Fakultas Psikologi UGM. Prodi ini dalam Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun ini menjadi salah satu prodi yang paling banyak diminati. Perlu diketahui, program studi Sarjana Psikologi UGM telah terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sejak tahun 2010 dan akreditasi internasional dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) pada tahun 2022.
Selama 59 tahun berdiri, Fakultas Psikologi UGM telah berhasil meluluskan ribuan pakar psikologi yang sukses di tingkat nasional maupun internasional melalui pembelajaran berkualitas dan berkarakter. Dekan Fakultas Psikologi UGM, Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D., menyatakan bahwa Fakultas Psikologi selalu berusaha memberikan pendidikan dengan kurikulum terbaik bagi mahasiswa. Selain itu, kerja sama nasional dan internasional kerap dijalin untuk pengadaan pembelajaran yang beragam, sehingga proses belajar mahasiswa tidak hanya terpaku pada kurikulum program studi. “Pengalaman yang terus terakumulasi, usaha-usaha yang terus terakumulasi dari tahun ke tahun, yang membawa fakultas kita pada posisi sekarang ini. Kita ingin keberadaan fakultas ini memberikan manfaat bagi kita semuanya,” ucap Rahmat, Selasa (16/4).
Ia menyebutkan Fakultas Psikologi UGM memiliki empat program studi, yakni Program Sarjana Psikologi (S1), Program Magister (S2), Program Magister Profesi, dan Program Doktoral (S3). Jumlah pendaftar program sarjana meningkat sebesar 13,3% dari tahun 2022. Sedangkan untuk program magister, peningkatan signifikan pendaftar sebesar 70,5% pada periode yang sama. Untuk program S1, Fakultas Psikologi juga membuka International Undergraduate Program (IUP) atau kelas berbasis internasional. “Program ini juga memiliki peminat yang tinggi, yakni total 334 pendaftar untuk 52 kuota yang tersedia di tahun 2023,” ujarnya.
Mahasiswa Psikologi tentunya juga tidak asing dengan pembelajaran berstandar internasional. Dosen tamu dan praktisi kerap dihadirkan untuk membagikan beragam informasi dan materi pengetahuan yang bermanfaat. Tahun lalu, Fakultas Psikologi UGM menghadirkan Dr. Gautam K. Jha dari Jawaharlal Nehru University, India untuk menyampaikan materi pada mata kuliah Psikologi Perdamaian. Ada pula ilmuwan terkemuka lulusan UGM yang saat ini berkiprah di University of Florida, Amerika Serikat, yakni Dr. Irawan Satriotomo dengan bidang Neuropsikologi. Beberapa kuliah tamu tidak hanya digelar untuk mahasiswa, namun juga dibuka secara umum agar masyarakat luas bisa ikut merasakan pembelajaran di Psikologi UGM.
Halilla Nathasya (19) salah satu mahasiswa Psikologi UGM mengaku memilih kuliah di Psikologi karena nama besar kampus UGM dan banyak kakak tingkatnya kuliah di fakultas tersebut. “Banyak kakak tingkat dari lintas jurusan yang berhasil masuk Psikologi UGM, akhirnya pilih di sini,” kenang Lila, demikian ia akrab disapa.
Selama kuliah, kata Lila, terdapat kategorisasi mata kuliah pilihan yang bisa diambil yakni Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, dan lainnya. “Kita diberi kebebasan untuk memilih,” ujarnya.
Lila juga menambahkan, Psikologi UGM mendukung penuh pembelajaran mahasiswa berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program MBKM yang diutamakan oleh fakultas adalah Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan Magang Merdeka. Selain itu, pihak fakultas juga Psikologi UGM juga sering mengadakan Career Center untuk keberlangsungan karier setelah lulus. Menurut Lila, program-program tersebut sangat membantu untuk mengetahui prospek kerja seperti apa yang bisa digeluti ke depannya.
Sejalan dengan Lila, Syadza Aliyah Putri (19) yang akrab dipanggil Caca mengaku tertarik pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi. Ia bahkan mengambil beberapa mata kuliah yang fokus pada profesi impiannya tersebut mengelola SDM di dunia industri dan organisasi. “Aku juga ambil beberapa mata kuliah yang nggak cuma terkait dengan industri, tapi juga lain tentang perilaku konsumen, customer thinking, itu nanti berguna untuk kerja di bagian Research and Development Program,” katanya.
Penulis: Tasya
Editor: Gusti Grehenson
Foto: Firsto