Lima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim Legend berhasil menyabet gelar juara kedua atau First Runner Up dalam kompetisi model bisnis tingkat ASEAN, Espriex 2016, yang diadakan Universitas Brawijaya pada 22-23 Februari lalu. Kelima mahasiswa ini adalah Nissa Amelia Pahlevy (Teknik Industri 2012), Bagus Avianto Putra Perdana (Teknik Industri 2012), Nindya Dini Pangestika (Teknik Industri 2012), Fury Oktria Putra (Teknik Industri 2014), dan Irfan Haris (Kedokteran Umum 2011).
Dari 225 tim yang mengikuti kompetisi, Tim Legend menjadi salah satu dari 30 tim terbaik se-ASEAN yang diundang untuk mempresentasikan model bisnisnya di Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Setelah melewati 3 tahapan lomba, yaitu metoring session, first round, serta second round, Tim Legend menjadi satu-satunya tim asal Indonesia yang mampu melanjutkan ke Final Round bersama tim Readpublic dari University of Malaya yang menjadi juara ketiga, serta Toolkids dari University Technology Malaysia yang menjadi juara pertama setelah mengungguli tim UGM dalam persaingan yang ketat dengan selisih nilai akhir keduanya hanya terpaut 0.5 poin.
Untuk kompetisi ini Tim Legend membuat ide bisnis berupa aplikasi berbayar untuk ibu hamil yang diberi nama Prelite, Your Pregnancy Partner. Prelite merupakan aplikasi smartphone dengan berbagai fitur pemantauan kesehatan ibu hamil. Aplikasi ini merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada sebelumnya, yaitu Buku Catatan Kesehatan Ibu, yang telah dilengkapi dengan beberapa fitur tambahan, seperti fitur medical report, reminder, online library, online consultation, juga fasilitas penyediaan makanan dan minuman sesuai asupan gizi yang diperlukan oleh ibu hamil. Dalam pembuatan aplikasi ini, Tim Legend mendapat bimbingan dari dr. Muhammad Nurhadi Rahman, Sp. OG, dosen di Departemen Obstetric dan Gynecology, Fakultas Kedokteran UGM, yang juga merupakan dokter spesialis kandungan di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta.
Saat ini, aplikasi ini masih dalam bentuk prototype beta dan masih dalam tahap pengembangan. Konsep yang ingin dikembangkan adalah penggunaan aplikasi ini selain untuk memantau kesehatan ibu hamil, juga sebagai Electronic Medical Report seperti yang sudah digunakan di beberapa negara maju di dunia. Dengan demikian, catatan kesehatan ibu hamil dapat dipantau sejak awal kehamilan hingga saat kelahiran, bahkan digunakan juga sebagai referensi apabila terjadi gangguan kesehatan pada anak yang dilahirkan. Aplikasi ini diharapkan tidak hanya berbentuk prototype, tetapi dapat segera diluncurkan di Google Play.
Pada penyelenggaraan Espriex 2016 ini Universitas Brawijaya bekerjasama dengan International Business Model Competition dengan menggandeng 3 Universitas lain, yaitu BYU, Harvard University, serta Stanford University. Juara kompetisi Espriex ini akan mewakili ASEAN untuk bertanding di International Business Model Competition di Harvard pada bulan April mendatang. (Humas UGM/Gloria)