English Debate Society (EDS) Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi gemilang dalam sejumlah kompetisi debat tingkat nasional dan internasional. Kali ini, EDS UGM berhasil memboyong kejuaraan di dua kompetisi yang berbeda. Pertama, juara 1 dalam Asian English Olympic (AEO) di Bina Nusantara pada 16-20 Februari. Kedua, menyabet juara 1 dalam Asian Law Student Association (ALSA) di Universitas Padjajaran pada 26-28 Februari lalu.
Aryanda Putra Tony, anggota tim EDS UGM mengatakan ia bersama dengan Aldila Irsyad (Fakultas Hukum) mewakili UGM dalam AEO yang diikuti 60 tim dari berbagai perguruan tinggi di kawasan Asia. Beberapa perguruan tinngi tersebut diantaranya adalah Malayasia, Korea Selatan, Filipina, serta Vietnam.
“Di final kami berhadapan dengan dua tim dari Universitas Indonesia dan satu tim Bina Nusantara. Saat itu kami diberikan mosi Filosofi, Dilema Moral dan berada pada posisi oposisi hingga akhirnya berhasil meraih juara pertama,” jelasnya, Kamis (3/3) di FISIPOL UGM.
Pada kompetisi ALSA di Universitas Padjajaran, tim EDS UGM juga berhasil meraih gelar juara. Dalam kompetisi tersebut, Aryanda Putra Tony, Aldila Irsyad, dan Noel Hasintongan Simatupang (FISIPOL) berhasil menyisihkan 43 tim lain dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Pada babak final tim EDS UGM berhadapan dengan tim dari Bina Nusantara. Mereka melakukan debat terkait hukum internasional.
“Dalam kompetisi nasional tersebut UGM sebenarnya mengirimkan 2 tim. Namun, baru tim kami yang berhasil mempersembahkan juara,” terang Aryanda.
Aryanda menambahkan, dalam kompetisi AEO ia juga mendapat anugerah sebagai 5th best speaker dan Aldila Isryad sebagai 10th speaker. Sementara dalam ALSA, ia dinobatkan sebagai 1st best speaker, Noel Hasitiongan 2nd best speaker, dan Aldila Irsyad sebagai the 4th best speaker. Sementara itu, tim EDS UGM lainnya yaitu Arinta Pratiwi (FH) berhasil mendapatkan penghargaan 6th best speaker dalam ALSA.
“Senang dan bangga bisa meraih predikat juara dalam dua kejuaraan sekaligus. Semoga capaian ini bisa terus dipertahankan dan diikuti mahasiswa UGM lainnya,” tutupnya. (Humas UGM/Ika)