Kontes Robot Terbang Indonesia 2017 baru saja resmi dimulai Senin (16/10) di Lapangan Detasemen TNI Angkatan Udara (AU) Raci, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ditjen Belmawa Kemenristekdikti) ini mengangkat tema “Menuju Kemandirian Teknologi Wahana Terbang Tanpa Awak” dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember sebagai tuan rumahnya.
KRTI 2017 ini diikuti oleh 77 tim yang dibagi 24 tim pada kategori Racing Plane, 20 tim pada kategori Fixed Wing, 20 tim pada Vertical Take-Off Landing, dan 13 tim pada kategori Technology Development.
Gadjah Mada Flying Object Research Center (GAMAFORCE) menurunkan 4 tim pada masing-masing kategori pada KRTI 2017. Tim yang dipiloti oleh Rifyal Garda Pambudi ini telah melakukan persiapan selama 10 bulan lamanya. Ia optimis dapat meraih juara umum untuk ketiga kalinya.
Sementara itu, Kasubdit Penalaran dan Kreativitas Ditjen Belmawa, Dr. Widyo Winarso, juga menyampaikan bahwa capaian utama dari Kontes Robot Terbang Indonesia adalah untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa secara hardskill maupun softfkill. “Gunakan kesempatan ini untuk memperluas jejaring Anda sehingga menunjang karier di masa depan dan juga menjadi lulusan perguruan tinggi yang paripurna sebagaimana yang diharapkan oleh tujuan dari pendidikan perguruan tinggi di Indonesia,” pungkas Widyo.
Seperti diketahui, pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) maupun Unmanned Aircraft System (UAS) adalah wahana terbang nirawak yang dalam satu dasawarsa terakhir ini berkembang kian pesat di ranah riset dunia berkaitan dengan unmanned system. Oleh karena itu, dengan adanya KRTI ini, mahasiswa dapat berkarya nyata dalam dunia penerbangan nirawak. (Humas UGM/Satria)