Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menyelenggarakan The 8th International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP) dari 23-25 September 2019. Seminar ini telah digelar Fapet UGM berkolaborasi dengan Indonesian Society for Sustainability Tropical Animal Production (ISSTAP) empat tahun sekali sejak pertama kali pada tahun 1994. Namun, mulai tahun 2015 seminar ini digelar dua tahun sekali. Hal itu sebagai upaya mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang peternakan yang pesat.
Untuk pelaksanaan tahun ini, peserta berasal dari sebelas negara yang meliputi Aljazair, Australia, Cina, Jepang, India, Malaysia, Kuwait, Filipina, Korea Selatan, Timor Leste, dan Indonesia sendiri. Para peserta tersebut akan mempresentasikan hasil riset mereka, baik secara oral maupun melalui poster selama dua hari ke depan.
Selain itu, untuk sesi plenary, telah diundang pula para pembicara ahli yang berasal dari 8 negara. Mereka adalah Prof. Sang Jip Oh (Korea Selatan), Prof. Loh Teck Chwen (Malaysia), Prof. Ryo Akashi (Jepang), Dr. Bambang Suhartono (Indonesia), Dr. Liza G. Battad (Filipina), Dr. Abdulameer Alsaffar (Kuwait), Prof. Nuzamuddin Khan (India), serta Dr. Zhen Liu (Cina).
Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., Dekan Fapet UGM, menyatakan bahwa pelaksanaan seminar yang telah memasuki gelaran ke-8-nya telah berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan pangan nasional. Kontribusi tersebut berupa pengetahuan dan peralatan baru yang lebih ramah lingkungan serta lebih efektif dalam menghadapi tantangan di masa depan. Hal itu utamanya di Indonesia, sebagai negara tropis.
“Para peserta dari tahun ke tahun selalu antusias dalam melakukan riset-risetnya. Selain itu, mereka juga selalu membawa informasi dan pengetahuan baru untuk mereka bagikan demi bumi yang lebih asri. Khususnya untuk menghadapi tantangan kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang kian parah,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyinggung tema seminar ini yakni “Prospect and Challenges for Sustainable Tropical Animal Production System”. Dengan tema tersebut, ia berharap agar seminar kali ini, selain sebagai media bertukar informasi, juga dapat menghasilkan solusi untuk ketahanan produksi peternakan dunia. Utamanya, hal itu yang dapat bermanfaat bagi peternak lokal Indonesia.
“Seminar ini akan menjadi sarana bagi UGM membantu Indonesia dalam mengembangkan peternakan di daerah tropis dengan riset-risetnya. Harapannya tentu agar produksi kita semakin meningkan sehingga tidak perlu impor daging lagi,” kata Panut. (Humas UGM/Hakam)