Ketua Center of Entrepreneur Development (CED) UGM, Dr. Ir. Edi Suryanto, M.Sc., menyebutkan kewirausahaan menjadi suatu hal yang harus diberikan di perguruan tinggi. Dengan adanya pembelajaran kewirausahaan diharapkan mampu mengurangi tingginya angka pengangguran, khususnya dari kalangan terdidik (sarjana dan diploma).
Data Bapennas tahun 2009 menunjukkan tingginya angka pengangguran yang mencapai 4,1 juta orang. Sementara itu, 2 juta di antaranya merupakan pengangguran terdidik (sarjana dan diploma). “Untuk itu, kewirausahaan menjadi sesuatu yang penting untuk diberikan di universitas. Pendidikan kewirausahaan untuk meningkatkan spirit dan mengembangkan skill serta knowledge di kalangan mahasiswa agar mereka punya bekal setelah lulus nantinya. Tujuan yang lebih luas, kewirausahaan bisa untuk meningkatkan kualitas hidup manusia,†kata Edi, Kamis (5/5), di UC UGM dalam Lokakarya Pengembangan Metode Pendampingan Mahasiswa Wirausaha.
Ketua Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UGM, Ibnu Wahid Fakhrudin Aziz, S.T.P., M.T., mengatakan keberhasilan pembelajaran kewirausahaan pada perguruan tinggi harus dilakukan dengan semangat dan komitmen yang tinggi baik oleh personal dosen dan instansi. Selain itu, dalam mengembangkan kewirausahaan sebaiknya dilakukan dengan metode coaching. “Model pengembangan kewirausahaan seyogianya dengan metode coaching, tidak hanya dengan metode pembelajaran multidimensi lain,†tutur Ibnu.
Menurutnya, metode coaching cukup berperan dalam pengembangan program kewirausahaan bagi mahasiswa. Metode ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi layaknya sebuah layanan bantuan bisnis kepada calon pengusaha. “Coach hanya sebagai konsultan membantu mahasiswa bagaimana cara-cara untuk meningkatkan efektivitas bisnis mereka. Pemecahan masalah diharapkan dari pelaku itu sendiri,†jelasnya. (Humas UGM/Ika)