
UGM Residence kembali menyelenggarakan kegiatan Cultural Festival untuk yang ke delapan kali. Digelar di Wisdom Park pada Sabtu (4/5), tema yang diusung kali ini adalah “Merawat Bhineka, Menjaga Nusantara”.
“Tema yang diusung sangat tepat dengan kondisi akhir-akhir ini, kita sebagain bagian dari UGM harus menjaga kebinekaan dan merawat budaya bangsa,” tutur Manajer Utama UGM Residence, Ir. F.X. Pri Joewo Guntoro, Dipl.HE, M.Si.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi dan kepeduliaan mahasiswa UGM Residence dalam melestarikan budaya di Indonesia. Seiring kemajuan zaman dan perkembangan masyarakat, tantangan akan kelestarian beragamnya budaya di Indonesia dirasa semakin berat. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh digitalisasi, otomatisasi, globalisasi yang dapat mengesampingkan eksistensi budaya Indonesia sebagai pemersatu bangsa.
UGM Residence sebagai unit yang mengelola akomodasi hunian mahasiswa UGM menjadi tempat yang strategis bagi pelestarian keberagaman budaya Indonesia. Cultural Festival sendiri merupakan agenda tahunan yang dirancang sebagai puncak dari kegiatan Lifeskill bertajuk “Milenial Cinta Budaya untuk Kejayaan Bhineka Tunggal Ika” yang mengangkat pentingnya kebudayaan.
“Dengan adanya Cultural Festival, mahasiswa akan ditempa dan dilatih dalam hal kerja sama, koordinasi, kepemimpinan, serta bagaimana menjaga harmoni di dalam kerja sama itu sendiri,” imbuh Pri.
Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, mengungkapkan bahwa tantangan yang akan dihadapi kaum milenial dalam tahun-tahun ke depan lebih kompleks karena ketidakpastian yang semakin tinggi.
Di tengah kondisi tersebut, para pemuda, khususnya mahasiswa UGM, menjadi tumpuan untuk merajut kebinekaan dan tetap menjadi sebuah bangsa yang utuh, kokoh dan bergaung sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
“UGM diberi mandat oleh negara untuk tetap merawat bangsa ini menjadi suatu bangsa yang besar, sesuai dengan jati diri UGM,” tuturnya.
Tema yang diangkat pada tahun ini memiliki kesinambungan dengan Cultural Festival sebelumnya, yakni mengukuhkan kejayaan nusantara dengan melindungi keberagaman melalui generasi milenial sebagai tombak utama masa depan bangsa.
Cultural Festival diramaikan dengan berbagai kegiatan, di antaranya stand budaya yang menjadi wadah bagi organisasi mahasiswa daerah (Ormada) UGM untuk memperkenalkan budaya tradisional Indonesia, pawai budaya dari Balairung menuju Wisdom Park yang diikuti ratusan peserta dengan mengenakan pakaian dan atribut daerah, festival kuliner tradisional, Pemilihan Putra Putri Cultural Festival, serta Lomba Flash Mob Jingle.
Ia mengapresiasi penyelenggaraan acara ini yang menurutnya menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi UGM Residence. Keberadaan asrama mahasiswa baginya menjadi salah satu bagian penting dari penyelenggaraan pendidikan di UGM, sebagai medium bagi para mahasiswa untuk saling berinteraksi dan melatih keterampilan diri. UGM, ujarnya, merancang agar dalam waktu ke depan lebih banyak mahasiswa yang bisa ditampung di dalam asrama. (Humas UGM/Gloria; Foto: Vino)