Perkembangan yang begitu cepat dunia startup atau bisnis rintisan berbasis digital dan non digital menuntut kemampuan sumber daya manusia yang andal. Sebab, berdasarkan hasil survei CBN Insight pada 2018, sekitar 90 persen startup mengalami kegagagalan karena para pendiri bisnis ini memiliki kesulitan melakukan rekrutmen posisi CEO yang tepat dan kompeten untuk menjalankan bisnis. Untuk mengatasai hal tersebut, Program Studi Magister Manajemen FEB UGM bekerja sama dengan Kagama Entrepreneur Forum mengadakan ajang pencarian bakat untuk calon CEO and Board untuk perusahaan startup.
Ajang pencarian calon pemimpin bisnis startup yang dikemas dalam CEO and Board Challenge 2.0 ini para pesertanya adalah mahasiswa dan alumni MM UGM yang telah memiliki tim minimal tiga orang. Bagi peserta terpilih akan mendapat kesempatan memimpin startpup selama tiga bulan hingga satu tahun. Para peserta akan ditempatkan di salah satu dari 10 startup. Adapun kesepuluh startup tersebut adalah QR Pay, Micro Finance, Pregnancy Guide, BUME, Ruang Halal, Idesainer, FirstJob.id, Layanan Pos, Sekolah Kita, dan Telpon.
Pembukaan program pengembangan calon CEO startup ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna Sugarda, di ruang seminar MM UGM, Sabtu (16/3). Disaksikan oleh Dekan FEB UGM, Dr Eko Suwardi, Ketua Prodi MM FEB UGM, Hani Handoko, MBA., Ph.D., dan Ketua Kagama Entrepreneur Forum (KEF), Sigit Budi Darmawan.
Hani Handoko mengatakan program pengembangan dan pencarian calon pemimpin bisnis startup dalam rangka mewujudkan misi MM UGM mencetak calon pemimpin bisnis andal di bidangnya. “Kita ingin mencetak dan mengembangkan calon pemimpin bisnis yang memiliki semangat inovasi dan kreatifitas,” kata Hani.
Tidak hanya calon pemimpin bisnis, imbuhnya, program semacam ini nantinya bisa mendorong lahirnya startup yang mampu sukses dan berkembang pesat sehingga memberikan dampak yang signifikan bagi ekonomi masyarakat. “Bisa memberikan kontribusi bagi negeri ini,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Dr. Eko Suwardi. Menurutnya, program pengembangan calon pemimpin bisnis perusahaan startup ini bisa menghasilkan calon pemimpin bisnis yang memiliki wawasan luas. Ia mengapresiasi kerja sama alumni, mahasiswa dan industri ini bisa menghasilkan program CEO and Board Challenge 2.0 untuk merekrut posisi CEO dan board startup.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna Sugarda, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah untuk menjawab tantangan memenangkan kompetisi di tingkat global melalui peningkatan jiwa kewirausahaan di kalangan anak muda. “Sekarang ini era entrepreneuership tinggi itulah yang akan menjadi pemenang,” katanya.
Ia mengharapkan kegiatan semacam ini dilaksanakan secara berkelanjutan dan terus ditingkatkan kualitas metode pengembangannya. “Kami sangat apresias, harus terus dilakukan dan semakin bermutu,” ujarnya.
Sigit Budi Darmawan mengatakan para peserta yang terpilih mengikuti program ini akan ditempatkan di sepuluh 10 startup yang sudah dipilih. Namun, sebelumnya bagi mereka yang akan mengikuti program ini disyaratkan mengikuti proses pendaftaran, menyampaikan konsep rencana bisnis dan apabila dinyatakan lolos akan mengikuti CEO boothcamps selama tiga hari. “Peserta akan dimentor para alumni yang sudah menempati posisi CEO sehingga selama tiga hingga empat bulan berjalan bisa mengembangkan startup menjadi lebih baik,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)