Mahasiswa UGM melaksanakan berbagai program pemberdayaan bagi warga terdampak gempa di Desa Labuan Pandan dan Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.
Kegiatan pemberdayaan ini menjadi salah satu program utama kegiatan KKN yang berlangsung selama 44 hari, mulai 24 Desember 2018 hingga 8 Februari 2019.
“Selama pengabdiannya, para mahasiswa ini menciptakan beberapa program unggulan untuk diterapkan di masyarakat seperti pembuatan peta partisipatif dan pemberdayaan hasil pertanian,” tutur Dwi Umi Siswanti S.Si., M.Sc selaku Dosen Pembimbing Lapangan, Senin (11/2).
Tim yang diterjunkan di dua desa tersebut beranggotakan 28 mahasiswa dari klaster Agro, Saintek, serta Soshum. Tema yang diangkat dalam KKN ini adalah Pendampingan Pasca Bencana dan Peningkatan Ekonomi yang dispesifikkan menjadi Pendampingan Pasca Bencana dan Pemetaan Potensi Wilayah.
Selain pemberdayaan ekonomi, program lain yang dijalankan mencakup trauma healing, pemetaan potensi wilayah desa, pendampingan kelompok tani, kelompok perikanan, dan kelompok sadar wisata, serta pengadaan fasilitas umum, seperti plang informasi desa, tempat sampah, juga beberapa spot foto di lokasi wisata. Kegiatan ini dilakukan untuk mengembalikan semangat para warga serta membangkitkan aktivitas perekonomian yang menurun pasca bencana.
“Desa ini terdampak gempa cukup parah, di Desa Labuhan Pandan misalnya, sekitar 400 rumah runtuh dan 800 rumah rusak ringan,” imbuh Dwi.
Untuk mendukung revitalisasi fasilitas umum yang hancur, para mahasiswa melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM mengajukan proposal yang menghasilkan dana hibah dari PT. Cargill yang akan dipergunakan untuk perbaikan Posyandu dan Taman Baca di Desa Labuan Pandan serta PAUD, MCK umum, dan polindes di Desa Sugian.
Kedatangan Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, untuk memonitor pelaksanaan KKN PPM UGM serta penggunaan dana hibah PT. Cargill sekaligus menandai berakhirnya program KKN di Sambelia pada periode ini.
“Masyarakat sangat antusias dengan program-program dari mahasiswa KKN. Mereka memberikan ucapan terima kasih dengan memberi penghargaan,” terang Dwi.
Untuk memastikan keberlanjutan program yang telah dilaksanakan, Dosen Fakultas Biologi ini mengungkapkan bahwa kegiatan KKN di lokasi ini rencananya akan dilanjutkan minimal hingga 3 periode KKN ke depan.
Melalui kegiatan KKN yang merupakan mata kuliah wajib, khususnya bagi mahasiswa S-1 ini, diharapkan mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman belajar melalui keterlibatan secara langsung di masyarakat, di samping juga untuk meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa pada masalah-masalah yang ada di masyarakat.
Selain itu, imbuhnya, mahasiswa juga belajar bagaimana meningkatkan kemandirian, kedewasaan, kepribadian, jiwa penelitian, serta berkontribusi meningkatkan daya saing nasional. Kegiatan KKN-PPM ini juga memiliki manfaat guna memelihara dan meningkatkan hubungan kerja sama antara Pemerintah Daerah dan sivitas akademika.
“Program KKN-PPM sangat erat hubungannya dengan pengaplikasian ilmu dan cara terjun langsung di masyarakat. Setelah mengikuti program KKN-PPM ini diharapkan para mahasiswa dapat menempatkan diri dengan lebih baik di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. (Humas UGM/Gloria)