UGM kembali mengirimkan 30 mahasiswa KKN PPM ke Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi. Setelah upacara penerimaan di desa pada 26 Desember 2018 lalu, mahasiswa telah mempresentasikan program kerjanya sebanyak dua kali di aula Badan Penelitian dan Pengembangan (BAPELITBANG) Ngawi pada 7 dan 15 Januari 2019. Pertemuan tersebut dihadiri beberapa pejabat BAPELITBANG, perwakilan dari Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi/UMKM, Camat Sine, aktivis sosial Pokdarwis Ngawi dan perangkat pemda lainnya.
Pada pertemuan Selasa (15/1) lalu, Pemda Ngawi menyatakan dukungannya untuk pengembangan Desa Wisata Girikerto melalui beberapa skema bantuan. Hal itu seperti pembuatan papan petunjuk jalan untuk lokasi wisata di desa dan jalan utama khususnya setelah exit toll, pembenahan spot-spot foto, promosi wisata, serta fasilitator bagi investor yang berminat. Untuk mendukung hal tersebut, kejelasan kepemilikan lahan wisata dan penerimaan warga desa sekitar objek wisata perlu dipastikan.
Dinas Pariwisata bersedia pula memberikan pendampingan dan pelatihan seperti standardisasi fasilitas outbond. Tanah bengkok atau tanah kas desa bila diperlukan dapat juga sebagai lahan penunjang wisata. “Sejak ada desa wisata, BAPELITBANG sudah mendorong semua Organisasi Perangkat Daerah, termasuk camat, kepala desa, untuk membantu akses menuju desa dan mengadakan kegiatan yang berpusat di desa wisata,” jelas Riri, perwakilan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Ngawi.
Tawaran bantuan juga datang dari Dinas Koperasi dan UMKM, yakni berupa pelatihan dan pengolahan makanan berbahan dasar hasil kebun sendiri. Ide untuk membuat pusat kuliner di Girikerto juga diusulkan sebagai daya tarik wisata. Pada periode sebelumnya, tim KKN PPM UGM yang juga berada di desa ini berhasil menggali komposisi bahan dan rasa soto asli lereng utara Gunung Lawu. Pada periode kali ini, mahasiswa KKN PPM mengusulkan pembuatan air minum kemasan dari Desa Girikerto.
Sementara itu, Camat Sine menekankan perlunya iktikad lebih dari perangkat desa untuk mengembangkan Desa Wisata Girikerto. Menurutnya, pengembangan dana desa saat ini mayoritas digunakan guna pembangunan infrastruktur jalan desa. Pihak desa diharapkan pula supaya lebih aktif. “Alokasi dana desa agar kembali dimusyawarahkan oleh desa itu sendiri,” kata Budi, selaku Camat Sine.
Pasca pertemuan ini, mahasiswa KKN PPM UGM bersama Dinas Pariwisata dan UMKM terus berkoordinasi, bekerja sama dan meninjau perkembangan desa wisata untuk inisiasi air minum kemasan yang telah disepakati. Demikian pula, Dinas Pariwisata berjanji akan berpartisipasi dalam Festival Dewi Giri, Desa Wisata Girikerto, yang akan diselenggarakan pada Minggu (27/1) di Sumber Mata Air Koso. (Humas UGM/Hakam)