Dr. Ahmad Agus Setiawan, dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM, terpilih sebagai salah satu penerima ASEAN Science and Technology (S&T) Fellowship.
Dia terpilih menerima fellowship dari The ASEAN Foundation bersama dengan 16 ilmuwan lainnya di wilayah ASEAN. Beberapa diantaranya dari Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam dan Brunei Darussalam.
Agus merupakan pakar Sistem dan Perencanaan Energi Terbarukan UGM. Spesialis energi bersih untuk Bank Dunia dalam proyek peningkatan energi di Kementrian ESDM untuk kebijakan energi nasional. Saat ini, juga berkontribusi dalam perumusan rancangan peraturan daerah (perda) untuk energi terbarukan di DIY.
“Para penerima fellowship ini terpilih berdasar rekam jejak pencapaian dan potensi untuk memajukan ilmu pengetahuan di ASEAN,” jelas Agus, dalam keterangan tertulis yang dikirim Sabtu (30/6).
Agus mengatakan The ASEAN S&T Fellowship memberikan kesempatan bagi para ilmuwan muda dari negara-negara anggota ASEAN untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan analitis mereka untuk menyelesaikan tantangan kebijakan publik. Para penerima fellowship akan ditempatkan di berbagai kementrian atau lembaga lain di negara asalnya.
Selama 1 tahun penerima fellowship ia akan ikut bekerja meningkatkan kapasitas teknis di kementrian atau lembaga pemerintah untuk mendorong pembuatan kebijakan guna mengatasi persoalan yang ada.
“Disini kami diharapkan bisa mendorong para pembuat kebijakan untuk menggunakan lebih banyak pendekatan berbasis sains dalam pembuatan kebijakan dan keputusan,”tutur pria yang pernah menerima Habibie Award 2014 dan Australian Alumni Award 2011 for Sustainable Economic and Social Development ini.
Fellowship mengikuti rencana aksi ASEAN tentang Sains, Teknologi, dan Inovasi 2016-2025 dan fokus pada isu perubahan iklim, energi berkelanjutan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta inovasi kebijakan. Adapun kegiatan pertama para penerima fellowship dimulai dengan orientasi dan lokakarya pada 25-30 Juni 2018 di Jakarta. (Humas UGM/Ika)