
Gadjah Mada Chamber Orchestra (GMCO) kembali menyelenggarakan konser akbar bertajuk Grand Concert Vol.7 : “Odyssey”. Diselenggarakan pada Sabtu (28/4) malam, dalam konser ini GMCO menghadirkan sederet bintang tamu, salah satunya harpis-vokalis pertama di Indonesia, Angela July.
“Mungkin jarang sekali orang melihat konser yang menampilkan harpis. Jadi, dalam konser ini kami ingin menampilkan sesuatu yang berbeda, menjadi semacam edukasi musik juga untuk penonton,” ujar Ketua Panitia Grand Concert, Ridhan Fadhilah, Kamis (26/4).
Ia menambahkan, tema Odyssey dipilih sebagai penggambaran dari perjalanan GMCO yang genap berusia 10 tahun pada 18 Februari silam. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam konser ini GMCO turut melibatkan tim musisi yang pernah bekerja sama dengan mereka, yaitu OSUI Mahawaditra, PSM UGM, serta Marching Band UGM.
“Di balik ini ada sejarah bahwa sebelumnya kita sudah pernah bermain bersama mereka. Untuk itu, dalam peringatan 10 tahun ini kami kembali mengundang mereka untuk bermain di Grand Concert,” imbuhnya.
Dalam konser kali ini, GMCO juga akan menampilkan kembali sederet lagu yang pernah mereka mainkan dalam berbagai penampilan sebelumnya. Lagu-lagu ini mereka kemas ulang dengan komposisi aransemen yang lebih matang dan dengan nuansa yang lebih kekinian.
“Lagu-lagu yang dimainkan mempunyai nilai historis, yaitu dari lagu yang pernah dimainkan di GMCO dalam resital maupun mini concert, kami pilih yang paling berkesan dan paling fenomenal. Selain itu, kami juga tetap menampilkan lagu klasik untuk menegaskan identitas kita sebagai orkestra simfoni, juga beberapa lagu populer,” timpal music director Grand Concert, Puput Pramuditya.
GMCO sendiri merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di UGM yang bergerak di bidang seni musik. Dimulai dengan sejumlah kecil anggota beberapa tahun yang lalu, GMCO kini memiliki lebih dari 100 anggota yang terdiri dari pemain musik serta tim manajemen.
Konser ini sendiri telah dipersiapkan sejak bulan Mei tahun 2017 selepas penyelenggaraan Grand Concert tahun lalu, sementara proses latihan telah dimulai pada bulan November di tahun yang sama. Komitmen dan ketekunan para anggota dalam mempersiapkan kegiatan ini menuai pujian dari Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD yang bertindak sebagai pembina UKM GMCO.
“Saya sangat bangga dengan GMCO. Mereka bukan mahasiswa di sekolah musik, tapi mereka bisa memberikan waktu untuk latihan. Saya percaya dengan main di orkestra banyak hal dalam kehidupan yang bisa dipelajari, baik dalam disiplin maupun loyalitas yang luar biasa,” ungkapnya.
Dengan kerja keras yang ditunjukkan para mahasiswa ini, ia percaya konser kali ini akan menjadi kebanggaan bagi UGM, sesuai dengan slogan menjulang tinggi. Ia menyebutkan bahwa perguruan tinggi yang terkemuka di berbagai negara biasanya memiliki orkestra yang terdiri dari para mahasiswanya. Sebagai universitas terkemuka yang juga terletak di kota budaya maka keberadaan GMCO dengan konser yang diselenggarakan bisa disebut sebagai salah satu kontribusi UGM bagi pengembangan seni dan budaya di Indonesia.
“Saya yakin musik itu bisa berdampingan dengan profesi apa pun. Jadi, di samping proses perkuliahan yang dijalani, keterlibatan para mahasiswa dalam GMCO bisa menjadi salah satu kontribusi dan kebanggaan dari Kota Yogyakarta,” imbuhnya. (Humas UGM/Gloria)