Memperingati HUT ke-6, RSA UGM meresmikan dua ruang rawat inap baru, yaitu rawat inap Bima dan Parikesit. Selain itu, diresmikan pula pendaftaran pasien secara online yang aplikasinya akan mulai bisa dipakai pada 12 Maret 2018 mendatang.
Direktur Utama RSA UGM, Prof. dr. Arif Faisal., Sp.Rad (K)., DHSM., mengatakan dengan adanya pendaftaran online melalui aplikasi ataupun website akan dapat memudahkan pasien sehingga tidak perlu repot untuk mengantri. Dengan demikian, pasien tidak perlu repot karena dari rumah sudah bisa mendaftarkan diri.
“Ya pasien dengan aplikasi berbasis android nantinya pasien bisa mendaftar, tujuannya kemana, dengan dokternya siapa dan pasien akan mendapatkan nomor urutnya. Dengan begitu, pasien bisa memperkirakan jam berapa akan ketemu dokternya,” papar Arif, Jumat (2/3/2018) saat berlangsung Peringatan HUT ke-6 Rumah Sakit Akademik UGM.
Dengan mendaftar secara online, kata Arif Faisal, pendaftaran onlinenya bisa dipergunakan untuk periksa pada hari yang sama ataupun satu minggu ke depan. Dengan cara seperti ini maka pasien tidak perlu lagi mengantri terlalu panjang.
“Jadi, daftar hari ini untuk periksanya seminggu ke depan. Meski begitu kita juga masih melayani pendaftaran secara konvensional untuk mereka yang mendadak datang kesini,” tuturnya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., memberikan apresiasi atas perkembangan yang dicapai RSA UGM di usia yang ke-6. RSA UGM dinilainya mengalami perkembangan yang luar biasa, struktur bertambah besar, semakin profesional dan bertambahnya infrastruktur.
Djagal berharap RSA UGM bisa menjadi semacam Nasional Hospital University di Singapore atau Taiwan. Dengan memenuhi beberapa indikator, RSA UGM tentunya bisa menjadi rumah sakit yang ideal.
Menurut Djagal setidaknya ada empat syarat utama yang harus dipenuhi, yaitu organisasi yang sehat dan infrastruktur yang baik. Selain itu, perawat atau tenaga medis harus profesional sehingga bisa memberi kepuasan pada pelanggan dan kerja sama (networking).
“Jika parameter-parameter tersebut dikembangkan tentu semakin memajukan RSA UGM,” katanya.
Sementara itu, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D., mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai bentuk penguatan peran Rumah Sakit Pendidikan, diantaranya dengan melakukan partnership dengan universitas bisnis dan researches untuk memperkuat pelatihan dan penelitian.
“Penguatan peran ini juga bisa dengan berbasis sistem informasi yang dapat mengintegrasikan antar layanan dan penelitian. Memperkuat organisasi yang berbasis tim dan melibatkan klinisi dengan tenaga-tenaga profesional kesehatan dalam pengelolaan rumah sakit yang lebih user friendly,” tuturnya.
Pada peringatan HUT ke-6 RSA UGM juga diberikan penghargaan atas dedikasi tinggi di bidang kemanusiaan. Penghargaan tersebut diberikan kepada Dr. Fita Wirastuti, M.Sc., Sp.A dan Yunita Ika Linda Fitria, S.Kep., Ners, relawan Tanggap Darurat di Distrik Agats, Kabupaten Asmat.
Penghargaan diberikan pula pada pemenang kontes gagasan peningkatan mutu dan kinerja berkelanjutan bertema “Saya Peduli, Saya Berkontribusi”. Pemenang I diberikan kepada Istiyaningsih, Rina Trilestari dan Reni Lestari dengan judul tulisan Pemanfaatan Sisa bahan makanan terolah sebagai alternatif variasi menu pasien rawat inap, serta efisensi biaya bahan makanan rumah sakit, dan pemenang II kepada Galih Kartika, Se., Akt, Oktaviawarni Ekaputri, S.T dan Assri Pertiwi, A.Md dengan tulisan berjudul Thaks God Its Friday. (Humas UGM/ Agung; foto: Firsto)