
Critical Tourism Studies (CTS) bekerjasama dengan Program Doktor Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan konferensi internasional Critical Tourism Studies Asia Pasific (CTS – AP). Beberapa pembicara kunci yang hadir dalam konferensi tersebut, diantaranya Prof. Wiendu Nuryanti, M. Sc. (UGM), Dr. Chris Gibson (University of Wollongong, Australia), Dr. Kathleen M. Adams (University of Loyola, Chicago, USA), Dr. Ploysri Porananod (Chiang Mai University, Thailand), Dr. Regina Scheyvens, New Zealand), dan Dr. Stroma Cole (University of The West of England, UK.). Konferensi tersebut akan dilaksanakan pada 3-6 Maret 2018 di University Club, Universitas Gadjah Mada.
CTS merupakan asosiasi para peneliti dan pemikir pariwisata dunia yang berada di London, UK. Mencermati kondisi kepariwisataan global yang menunjukkan perkembangan pesat di kawasan Asia Pasifik, membuat CTS memindahkan orientasinya dari kawasan Eropa ke wilayah Asia Pasifik. Pengadaan konferensi CTS – AP adalah salah satu bentuk keseriusan CTS dalam mengamati perkembangan berbagai isu pariwisata di kawasan Asia Pasifik.
Ketua Steering Committee sekaligus pembicara kunci konferensi CTS – AP, Wiendu Nuryanti, mengatakan antusiasme para peserta dari berbagai penjuru sangat tinggi terhadap konferensi ini. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini sebanyak 161 peserta dari 23 negara akan ikut andil dalam perhelatan akbar ini. Mereka akan membahas 24 topik mengenai isu bidang kepariwisataan terkini.
“Beragam isu yang akan dibahas dalam konferensi, diantaranya culture tourism, ethic and sustainabillity in tourism, tourism and politics, dan salah satu isu pariwisata yang sedang mencuat saat ini yakni Dark and Disaster Tourism,” terang Wiendu.
Menurut Wiendu konferensi internasional CTS – AP dapat menjadi kesempatan dan momentum sangat baik bagi segenap praktisi dan akademisi di Indonesia untuk menjalin jejaring dengan para pemerhati wisata dari berbagai negara di dunia. Selain itu, Wiendu berpendapat bahwa pelaksanaan CTS – AP yang dilaksanakan di UGM akan membawa dampak positif bagi pariwisata Yogyakarta. Pasalnya, para peserta dari berbagai negara akan diajak berkeliling Yogyakarta dengan mengikuti paket wisata Rise Tour di Candi Borobudur.
“Harapannya kegiatan ini dapat memunculkan berbagai solusi dan rekomendasi yang dapat digunakan berbagai negara khususnya di Asia Pasifik untuk menghadapi berbagai masalah kepariwisataan yang ada,” tutur Wiendu. (Humas UGM/Catur)