
Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta menarik 8.000 ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia dari beberapa wilayah di kota Yogyakarta yang sudah dititipkan sejak Maret lalu. Penarikan ini dilakukan karena persentase populasi nyamuk ber-wolbachia sudah mencapai 80 persen.”Kita perkirakan proporsi populasinya sudah mencapai 80 persen, pekan lalu seluruh ember sudah kami tarik, ” kata peneliti utama EDP, Prof. Adi Utarini, kepada wartawan, Rabu (13/12), di kantor EDP Sekip N-14 Kampus UGM.
Adi Utarini menyebutkan sebanyak 12 wilayah yang disebar ember berisi telur nyamuk berada di area ruang publik, hotel, rumah sekolah, rumah warga hingga perkantoran. “Ada 12 klaster yang diletakkan di rumah warga, gedung sekolah hingga kuburan dan pabrik. Tersebar di seluruh kota dan satu puskesmas di Bantul,” katanya.
Meski sudah dilakukan penarikan, namun perkembangbiakan populasi nyamuk wolbachia di lokasi yang sudah disebar akan terus dipantau, termasuk memantau jumlah kasus demam berdarah apabila ada warga yang terjangkit. “Hipotesis kami kasus demam berdarah dengue di wilayah yang tidak disebar nyamuk wolbachia lebih tinggi dua kali lipat dibanding daerah yang ada nyamuk wolbachia,” kata dr. Riris Andono Ahmad., MPH., Ph.D.
Untuk memantau kasus apsein yang kena demam berdarah, saat ini EDP sudah merekrut seratus kader kesehatan yang ditempatkan di 18 puskesmas untuk memantau pasien yang terindikasi kena kasus demam berdarah. Pasien yang kena demam panas pada hari kedua dan datang berobat ke puskesmas akan dipantau untuk diketahui riwayat penyakit yang dideritanya.”Kita ingin memastikan ia bepergian dari wilayah yang tidak berwolbachia atau tidak,”katanya.
Donni, demikian ia akrab disapa, menambahkan hingga akhir tahun 2019, EDP menargetkan sebanyak 10 ribu pasien yang terkena demam panas sebagai data untuk meneguhkan dampak dari hasil riset penyebaran nyamuk berwolbachia. “Kami membutuhkan sampel 10 ribu paisen sekitar dua tahun ke depan. Kita ingin membuktikan wolbachia mampu mengatasi kasus dengue,”katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)