
Sepuluh mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM mendapat kesempatan mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa melalui “Sakura Exchange Program in Science” di Jepang. Sepuluh mahasiswa tersebut terdiri dari 6 mahasiswa S1 dan 3 mahasiswa S2 Fakultas Kehutanan UGM, serta satu orang mahasiswa S2 Program Studi Teknik dan Lingkungan UGM.
Dengan dibimbing Prof. Dr. Ir. Sri Nugroho Marsoem, M.Agr., Sc, kesepuluh mahasiswa ini melakukan kunjungan ke Universitas Nagoya. Program pertukaran ini dikoordinir oleh Prof. Satoru Tsuchikawa dari Universitas Nagoya dengan mendapat sponsor dari Japan Science and Technology Agency (JST), dan berlangsung selama 9 hari, 19 – 27 November 2017 di Universitas Nagoya.
“Kunjungan diisi dengan program kegiatan di Universitas Nagoya, diantaranya kegiatan perkuliahan, pelatihan di laboratorium dan kunjungan industri,” ujar Nugroho Marsoem, Kamis (23/11).
Nugroho Marsoem menjelaskan di hari pertama kunjungan saat tiba di Universitas Nagoya, rombongan dari UGM diterima Prof. Kazuhito Kawakita dan Prof. Yoshiharu Shimomura sebagai Dekan dan Wakil Dekan Graduate School of Bioagricultural Science Nagoya University. Selanjutnya, semua peserta pertukaran mahasiswa mengikuti perkuliahan Prof. Satoru Tsuchikawa dan melakukan kunjungan laboratorium yang ada di Fakultas Bioagricultural Science.
Perkuliahan juga disampaikan Prof. Shigeko Suzuki yang secara khusus diundang dari Universitas Shizuoka. Sementara kegiatan pelatihan disampaikan oleh Prof. Yokochi mengenai teknik perekayasaan kayu dan Dr. Inagaki terkait spektroskopi.
“Untuk kunjungan industri dilakukan ke industri pengolahan limbah kayu dan perusahaan Meinan Seisakusho yang merupakan industri pembuat mesin kayu lapis,” kata Nugroho.
Selama kunjungan di Universitas Nagoya, kata Nugroho Marsoem, kegiatan tidak hanya sebatas pelatihan berbasis kayu dan teknologinya. Namun, para peserta dari UGM juga diperkenalkan budaya Jepang dengan mengunjungi Nagoya Castle, Inuyama Castle dan Kuil Atsuta.
“Sebelum kembali ke tanah air, di hari terakhir kunjungan dilakukan diskusi dengan para mahasiswa Universitas Nagoya dengan harapan semakin meningkatkan ketertarikan para peserta untuk kuliah di Jepang,” tukasnya. (Humas UGM/ Agung)