Ribuan mahasiswa baru UGM mengikuti Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) pada 1-7 Agustus lalu. Lalu, dilanjutkan dengan kegiatan rencana aksi mahasiswa di tengah masyarakat pada 8 hingga 13 Agustus mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi ruang berkreasi, mewujudkan ide nyata dan bermanfaat bagi masyarakat sebagai wujud implementasi nilai-nilai ke-UGM-an.
Untuk menyukseskan kegiatan PPSMB kemarin hingga kegiatan rencana aksi mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) Universitas Gadjah Mada juga menyediakan program pemondokan sementara bagi mahasiswa yang belum mendapatkan kamar kos. “Kita sediakan pemondokan sementara di asrama mahasiswa karena ada mahasiswa yang belum sempat mencari kos di sekitar kampus,” kata Kasubdit Pengembangan Karakter Mahasiswa, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes, Selasa (9/8).
Kegiatan pemondokan sementara mahasiswa baru ini menurut Rustamadji dalam rangka membantu mahasiswa baru yang membutuhkan pemondokan selama PPSMB berlangsung. Meski begitu, kata Rustamadji, ada opsi perpanjangan tinggal di asrama apabila mahasiswa berkeinginan untuk mendaftar. “Sesuai dengan aturan yang berlaku di asrama sehingga proses untuk tinggal pun mengikuti aturan yang ada di setiap asrama,” katanya.
Seperti diketahui, beberapa asrama yang disiapkan untuk pemondokan sementara bagi mahasiswa baru saat PPSMB lalu adalah Asrama Puteri Kinanti yang berada di area kampus dan Asrama Darmaputera di Jalan Baciro, Kota Yogyakarta. Namun begitu, kata Rustamadji, sampai pelaksanaan PPSMB berlangsung ada sekitar belasan mahasiswa yang mendaftar tinggal sementara di asrama.
Rustamadji menuturkan mahasiswa yang memerlukan pemondokan sementara ini disebabkan karena kesulitan mencari kos-kosan yang bisa terjangkau dan mereka yang datang ke Yogyakarta di waktu yang berdekatan dengan dimulainya kegiatan PPSMB.
Mia Febrianti (20) sebagai salah satu mahasiswa baru yang sempat tinggal di Asrama Puteri Kinanti mengaku sangat terbantu dengan program pemondokan sementara yang disediakan oleh Direktorat Kemahasiswaan UGM. Mahasiswi prodi Ilmu Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM ini mengaku sebelum acara pelaksanaan PPSMB dimulai, saat itu ia belum mendapatkan kos karena belum menemukan harga yang sesuai dengan kemampuan ekonomi dari orang tuanya. “Saya memang belum mendapatkan kos dengan harga yang sesuai. Kemarin tanya-tanya teman, harga yang sesuai itu sudah penuh, ditambah walaupun saya orang Jogja, tapi rumah saya dari kampus sekitar 1 jam an pak,” kata Mia asal Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul ini.
Alasan lain Mia memilih tinggal di asrama karena lokasinya dekat dengan area kampus sehingga membantu kelancaran aktivitasnya mengikuti PPSMB yang berlangsung selama 6 hari berturut-turut. Untuk menghindari agar tidak datang terlambat dan kelelahan selama perjalanan pulang pergi dari rumah ke kampus, tinggal di asrama menurutnya jadi pilihan terbaik baginya. “Saya pikir kalau 6 hari pulang pergi terus gampang kelelahan dan sakit. Makanya kemarin sementara ikutan pondokan sementara,” tegasnya.
Setelah selesai kegiatan PPSMB, Mia sementara ini memutuskan pulang ke rumah orang tuanya hingga mendapatkan kos dengan harga yang terjangkau.
Penulis : Gusti Grehenson