Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Geografi, Fakultas Geografi, Univrsitas Gadjah Mada menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Peran Geografi dalam Pengelolaan Sumber daya Wilayah NKRI di Era Teknologi.” Seminar yang diselenggarakan pada Sabtu (18/11) di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi tersebut menghadirkan beberapa pembicara ahli di bidang geografi. Pembicara kunci tersebut, yakni Ir. M. Arief Syafi’i, M.Eng.Sc. (Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar, Badan Informasi Geospasial), Dr. Suprajaka, M.T. (Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial, Badan Informasi Geospasial), Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si., M.S.P. (Pakar Pembangunan Wilayah), dan Andreas Senjaya (Co-Founder & CEO iGrow).
Arief Syafi’i menjelaskan bahwa informasi geosapasial merupakan kepentingan di berbagai sektor. Menurutnya, 65% aktifitas pemerintahan menggunakan elemen spasial sebagai identifier utama. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa 90% aktifitas pemerintahan memiliki elemen spasial.
“Informasi geospasial memungkinkan pemakainya untuk mengetahui setiap objek berada di suatu tempat dan setiap aktivitas atau kejadian terjadi di suatu tempat,” jelas Arief.
Lebih lanjut Arief menjelaskan elemen geospasial dari sebuah informasi digunakan sebagai core identifier untuk mengintegrasikan berbagai jenis informasi. Beberapa jenis informasi tersebut, seperti informasi sumber daya alam, kejadian bencana, pertumbuhan ekonomi, pertanian, populasi, dan berbagai informasi lainnya. Menurut Arief, implikasi informasi tersebut dapat menghasilkan berbagai macam analisis yang lebih tajam dan komprehensif.
“Implikasi seluruh data dan informasi dapat dengan mudah diintegrasikan untuk memecahkan masalah secara komprehensif, lebih cepat serta lebih baik,” ujar Arief.
Arief juga menyoroti penggunaan teknologi geospasial yang telah ada saat ini. Teknologi geosapasial merupakan teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data yang terkait dengan lokasi, seperti Global Navigation Sattelite Systems (GNSS), Penginderaan Jauh (Remote Sensing), dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Menurutnya, ada banyak manfaat dari penggunaan teknologi geospasial. Manfaat tersebut antara lain dapat mengumpulkan dan memproses data dan informasi geospasial secara cepat dan akurat
Sementara itu, Suprajaka menyoroti peningkatan kompetensi sumber daya manusia berbasis sitem informasi geografis. Suprajaka menjelaskan banyak usaha yang dapat dilakukan untuk melakukan penguatan infrastruktur informasi geografi nasional.
“Beberapa upaya tersebut dapat dilakukan dengan kebijakan regulasi, kelembagaan, teknologi, SDM (percepatan sertifikasi profesi bidang IG), serta standar yang terkait dengan informasi geospasial,” jelas Suprajaka. (Humas UGM/Catur)