Wirausahawan masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut dari para mitra, namun tahap pengembangan lanjutan tersebut bukan berupa hibah, melainkan para mitra diharapkan mengetahui hasil nyata para wirusahawan yang telah menerima hibah. Kerja sama yang terjalin diharapkan tidak hanya berupa MoU namun juga menghasilkan kerja sama yang nyata.
Demikian disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Hadi Karia Purwadaria, M.Sc. saat memberikan sambutan di Business Matching dan Forum Group Discussion, Jumat (27/10) di University Club. Sebagai perwakilan Kemenristekdikti dan dikenal sebagai Bapak Inkubator Bisnis Indonesia, ia menyambut baik acara ini. Selama lima tahun terakhir, inkubator bisnis UGM mencapai momentum yang sangat kuat untuk membangun bisnis rintisan.
“Saat ini, UGM fokus untuk memasarkan alat-alat kesehatan yang sudah berhasil dipasarkan. Startup tentunya membutuhkan modal untuk berkembang, harapannya melalui kegiatan ini dapat menjadi kesempatan bagi para startup maupun mitra untuk saling bekerjasama,”kata Hadi.
Selain itu, Eddy Junarsin S.E., M.B.A., Ph.D., selaku Kasubdit Pengembangan Usaha PUI UGM dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa Business Matching dan Forum Group Discussion ini merupakan kegiatan penting bagi para startup untuk bertemu dengan mitra guna pengembangan lebih lanjut. Harapannya, para mitra dan startup bisa menciptakan kerja sama yang nyata dan mendorong perkembangan oleh masing-masing pihak. Beberapa startup yang turut serta dalam Business Matching dan Forum Group Discussion ini, diantaranya ACDC, PT. Merapi Tani Instrumen Indonesia, Hikapel-Biomelodi, Wartech, Zada Kosmetik, Pijar Psikologi, 3D Printing Coklat, dan Pasienia.
Delapan startup tersebut mendapat kesempatan untuk mempresentasikan produk yang mereka miliki, baik melalui sesi presentasi, kunjungan booth, dan tatap muka dengan mitra startup. Melalui kegiatan tersebut diharapkan para mitra maupun investor yang hadir dapat mengetahui potensi startup yang cocok untuk diajak bekerjasama.
Setelah sesi tatap muka dengan mitra startup berakhir acara dilanjutkan dengan presentasi startup sukses dan Forum Group Discussion. Sebelum Forum Group Discussion dimulai, terdapat materi mengenai Program PT. Gama Multi Usaha Mandiri yaitu “Sinergi Inkubator untuk Mendorong Pertumbuhan Usaha Rintisan Start-up Business Berbasis Teknologi di Yogyakarta”.
“Sinergi inkubator sangat diperlukan karena dengan adanya sinergi maka akan tercapai kerja sama antar satu sama lain. Inovasi tidak akan hebat jika tidak menghasilkan dampak. Dampak startup tidak dapat dirasakan sekarang, namun jika sudah ada sinergi dan engagement antar stakeholder berupa “serawung dan kekancan” maka dampak tersebut dapat dirasakan,” imbuh Dr. Hargo Utomo, M.B.A, M.Com.. selaku Direktur Dit. PUI.
Pada kesempatan ini, FGD dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Hadi Karia Purwadaria, M. Sc. Hadi mengajukan beberapa pertanyaan kepada para tamu undangan diantaranya PT. Phapros, Tbk., PT Kibar Kreasi Indonesia, PT Aplikasinusa Lintasarta, dan Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi (Dit. PUI) Universitas Gadjah Mada. Pada akhir FGD ia menyampaikan butuh sinergi antara satu sama lainnya untuk merealisasikan tujuan yang diharapkan. Selain itu, kegiatan mentoring startup yang berkelanjutan dan periodik sangat penting guna menghasilkan startup yang berhasil. (Humas UGM/Satria)